Pria di Sumsel Diterkam Harimau Sumatera, Saat Ditemukan Tubuh Cuma Tinggal Tulang!

diterkam harimau
Pria tewas diterkam harimau | www.tribunnews.com

Jasadnya tak lagi utuh setelah dimangsa harimau

Seorang pria tewas usai diterkam harimau di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau beberapa hari lalu. Korban bernama Darmawan (36) atau yang sering disapa Nang itu ditemukan tewas di area konsensi PT Baraindo yang berdekatan dengan kawasan hutan. Nang yang saat itu hendak mandi di sumur dekat pondok, berteriak minta tolong saat diserang harimau.

Tim BBKSDA bersama kepolisian setempat sedang menyelidiki kasus ini dan mencari tahu apa kegiatan korban berada di pondok itu saat diserang harimau. Tim BBKSDA sedang memastikan apakah lokasi itu memang merupakan kawasan habitat harimau atau bukan guna penanganan lebih lanjut.

1.

Kronologi korban diserang harimau

diterkam harimau
Harimau Sumatera | www.merdeka.com

Dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (29/8/19), Darmawan alias Nang (36), warga asal Dusun 3 Batu Ampar, Kecamatan Sira Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tewas mengenaskan usai diterkam Harimau Sumatera.

Kronologi kejadian itu diceritakan oleh seorang rekan korban, Andika, yang saat itu juga berada di pondok dekat PT Baraindo, Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, Riau. Kejadian tragis itu terjadi pada hari Minggu (25/8) pada pukul 16.30 WIB saat korban sedang mandi di sumur yang berjarak 30 meter dari pondokan.

Tak lama setelah pamit, Andika mendengar teriakan korban. Saat berjalan ke arah sumur, Andika melihat seekor harimau sedang menyerang korban. Andika pun kaget dan langsung berlari mencari pertolongan.

“Saksi langsung melarikan diri dan mencari pertolongan ke pemukiman warga,” ujar Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, Selasa (27/8/19)

Baca juga: Dikaitkan dengan Cerita Horor KKN Desa Penari, Ini Ritual Mistis Tari Seblang Banyuwangi

2.

Ditemukan tinggal tulang belulang

diterkam harimau
ilustrasi harimau Sumatera | www.tribunnews.com

Andika sampai di pemukiman warga pada pukul 19.00 WIB. Andika menceritakan kejadian ini pada seorang warga bernama Joni (28). Andika akhirnya diajak Joni untuk menemui RT setempat guna menindaklanjuti laporannya.

Pada keesokan harinya, warga berkoordinasi dengan kepolisian mendatangi lokasi. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada pukul 11.00 WIB tak jauh dari sumur.

Jasad korban yang dimakan harimau itu menyisakan bagian tubuh yang tak lagi utuh. Berdasarkan pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka gigitan di bagian kepala dan leher korban, sedangkan tangan kanan dan kaki kiri korban hanya tersisa tulang belulang.

Usai di autopsi, jasad korban langsung dimakamkan oleh warga setempat di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Riau atas permintaan keluarganya.

“Korban dimakamkan permintaan dari pihak keluarganya,” kata Christian.

3.

Ditangani oleh BBKSDA dan kepolisian setempat

diterkam harimau
Kepala BBKSDA Riau Suharyono saat gelar Pers | ksdae.menlhk.go.id

Kasus ini sedang ditangani oleh Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan juga Polsek Pelangiran. Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, membenarkan kasus penerkaman yang menewaskan seorang pria. Pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini.

“Kita sudah kirimkan tim ke lokasi untuk penanganan konflik,” ujar Suharyono.

Suharyono mengatakan bahwa korban bukan warga setempat dan hanya tinggal sementara di Dusun Sinar Danau. Lokasi pondok korban dekat dengan kawasan Suaka Margasatwa Karumutan yang merupakan tempat habitat Harimau Sumatera.

Tim BBKSDA sedang memastikan apakah lokasi pondok korban berada di kawasan habitat harimau atau bukan.

“Kita masih konfirmasi terlebih dahulu ke perangkat desa dan kepolisian setempat terkait apa aktivitas korban dan teman-temannya di lokasi. Karena kita juga perlu tahu apakah itu kawasan hutan atau bagaimana, soalnya nanti beda penanganannya," kata Suharyono dilansir dari Merdeka.com, Selasa (27/8/19).

Artikel Lainnya

Lokasi pondokan korban masih dalam penyelidikan apakah berada di kawasan habitat harimau atau tidak. Jika terbukti kawasan tersebut bukan habitat harimau, tim BBKSDA akan mengevakuasi harimau untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

Tags :