Perusahaan di China Ini Beri Cuti untuk Karyawan yang Lagi Bad Mood. Cocok Buat yang Moody, nih!
19 Maret 2021 by Rina Siti RahayuSudah libur dibayar pula. Enak banget, ya!
Tak dapat dimungkiri kalau suasana hati karyawan akan mempengaruhi produktivitas mereka ketika bekerja. Berbagai cara dilakukan kantor agar karyawannya dapat bekerja dengan kondisi fisik dan mental yang baik. Kantor Google misalnya, mereka membuat kantor yang unik dengan segala fasilitas yang lengkap demi kenyamanan karyawan.
Peduli terhadap kesehatan mental karyawan, salah satu wahana rekreasi di Changzhou, China memberikan cuti khusus bagi karyawannya yang sedang bad mood. Staf di Taman Dinosaurus tersebut juga akan tetap dibayar meski mendapatkan cuti tersebut. Kebijakan tersebut diberlakukan agar karyawan tetap bahagia dan bekerja dengan efektif.
Tak dimungkiri jika karyawan taman tersebut sering berurusan dengan pengunjung dengan berbagai karakter. Seringkali pengunjung bersikap tidak sopan dan seenaknya yang membuat staf merasa tidak nyaman.
Awalnya staf hanya diperbolehkan beristirahat dari tugasnya hingga ia merasa tenang. Namun kebijakan tersebut diubah sehingga staf mendapatkan jatah cuti satu hari per bulan untuk meredakan bad mood-nya.
"Hanya dengan perasaan bahagia mereka bisa menghadapi pengunjung dengan ramah," jelas perwakilan pengelola taman tersebut.
Kebijakan ini tentu saja mendapatkan banyak apresiasi dari banyak pihak. Banyak orang yang merasa itu merupakan peraturan yang sangat bijak. Namun tak sedikit yang merasa kebijakan tersebut bukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah bad mood karyawan.
Salah satunya surat kabar pemerintah China bernama Workers Daily yang mempertanyakan tujuan Taman Dinosaurus memberlakukan masa cuti bad mood. Mereka menganggap itu hanya sekadar aksi marketing. Workers Daily mendesak Taman Dinosaurus untuk memberikan solusi yang lebih nyata untuk mengatasi hal tersebut.
Masih di China, salah satu perusahaan wisata bernama Hangzhou Songcheng Tourism Management memberikan cuti khusus bagi karyawan untuk berkencan. Pihak perusahaan menganggap terlalu banyak wanita karier yang terjebak untuk bekerja sehingga lupa akan waktu pribadinya.
Mereka sampai lupa untuk mencari pasangan dan berkencan. Oleh karena itu, perusahaan ini memberikan cuti bagi karyawan wanita lajang yang berusia di atas 30 tahun untuk beristirahat dan berkencan.
"Pekerja wanita kami kebanyakan bekerja di departemen fungsional internal, dan beberapa di antaranya adalah pemain pertunjukan. Pekerja-pekerja itu diketahui tak banyak berkontak dengan dunia luar. Jadi kami ingin memberikan mereka lebih banyak cuti dan peluang untuk berhubungan dengan lawan jenis," ujar Manajer SDM Hangzhou Songcheng Tourism Management, Huang Lei.
Kebijakan ini datang setelah salah satu sekolah kelas menengah di Hangzhou memberikan libur tambahan bagi guru. Cuti ini disebut dengan ‘cuti cinta’ yang digunakan untuk beribur dan melepas penat. Wah, seru juga ya kalau cuti seperti ini diterapkan di Indonesia?
Di China sendiri, banyak wanita yang memilih fokus pada karier hingga lupa untuk berkeluarga. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memilih untuk tetap melajang seumur hidup.
Angka pernikahan di Cina pun semakin menurun sejak 2013. Hal tersebut berpengaruh terhadap demografi China dengan populasi warganya berkembang dengan sangat lambat.