Seorang Ibu Tinggalkan Anaknya di Jalanan Karena Dianggap Gagal dalam Ujian Sekolah

Ilustrasi ujian sekolah
Ilustrasi ujian sekolah | www.tribunnews.com

Sang ibu banyak mendapatkan kritik dari netizen

Orangtua memang mengemban tanggung jawab atas kehidupan anaknya. Memberikan tempat berteduh, pendidikan, makanan, dan kebutuhan lainnya hingga sang anak mampu berdiri di kakinya sendiri. Meski demikian, orangtua tidak memiliki hak untuk menuntut anaknya. Tidak seharusnya orangtua terus-menerus memaksakan keinginannya pada anak. Anak adalah manusia utuh yang lengkap dengan perasaan serta pikirannya sendiri, bukan barang investasi orangtua.

Ilustrasi ujian sekolah
Ilustrasi ujian sekolah | internasional.kompas.com

Seorang anak laki-laki di China mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari sang ibu hanya karena ia mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan harapan. Sang ibu merasa kecewa sekaligus kesal sehingga ia tega meninggalkan anak tersebut sendirian di jalanan.

Ibu tersebut akhirnya dilaporkan setelah ketauan meninggalkan putranya yang berusia 12 tahun di tengah jalan Kota Luoyang. Ia merasa kecewa dengan anaknya yang mendapatkan skor 81 persen dalam ujian. Rupanya skor yang tinggi ini belum cukup bagi sang ibu.

Pihak kepolisian di distrik Gucheng, Louyang, menemukan seorang bocah berkeliaran di jalan. Dilansir oleh Oddcitycentral, polisi mendapatkan laporan bahwa ada seorang wanita yang menghentikan mobilnya di wilayah tersebut. Wanita tersebut terlihat menarik keluar anak laki-laki. Ia memarahi dan memukuli bocah tersebut sebelum ia meninggalkannya di jalan.

Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan aparat keamanan mendekati anak itu untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya. Setelah mengulik informasi, aparat memberikan keterangan pada media bahwa bocah itu ditinggalkan ibunya karena belum berhasil mendapatkan skor 95 dalam ujian.

Artikel Lainnya
Ilustrasi ujian sekolah
Ilustrasi ujian sekolah | republika.co.id

Setelah mewawancarai beberapa saksi mata dan mengidentifikasi pelaku melalui plat mobilnya, petugas membawa bocah laki-laki itu ke stasius dan menghubungi ibunya agar menjemput anaknya. Mengejutkannya, sang ibu rupanya masih sangat marah pada anaknya dan mengatakan pada petugas bahwa ia tidak mau anaknya kembali. Bahkan jika petugas mengancam akan menuntutnya, ia tidak akan menjemput anaknya tersebut.

Bocah itu akahirnya harus menunggu selama satu jam hingga pamannya datang menjemput. Tidak diketahui apakah bocah tersebut kembali ke ibunya atau tinggal bersama pamannya. Tidak diketahui pula apakah polisi akhirnya memberikan tuntutan pada ibu tersebut atau tidak.

Tentu saja reaksi dari ibu ini mendapatkan banyak kritik dari netizen. Publik menilai ibu tersebut tidak bertanggung jawab karena tega meninggalkan anaknya hanya karena skor ujian. Ada juga yang menyayangkan sikap ibu tersebut yang seharusnya bisa memberi nasihat jika anaknya melakukan kesalahan, tetapi malah menghukum dengan cara yang tidak manusiawi.

Pendidikan, sekolah, dan ujian adalah urusan yang sangat penting bagi sebagian besar orangtua dan anak di China. Mereka akan mati-matian menyelesaikan pendidikannya dan mengejar cita-citanya. Tentu tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Hanya saja orangtua yang menjadikan kesuksesan pendidikan sebagai obsesi hingga terus menuntut anak-anaknya, bukanlah sikap yang bijak dan tidak seharusnya dilakukan pada orangtua yang kasih pada anaknya.

Tags :