Tuai Kontroversi, Pertunjukan Seni Telanjang di Kirgistan Picu Perdebatan Sengit
10 Desember 2019 by Muchamad Dikdik R. AripiantoDianggap sebagai pertunjukan tak bermoral
Tahun ini pihak Museum Nasional Seni Rupa, Kirgistan, mengadakan pameran internasional sebagai bentuk kampanye perlawanan terhadap kekerasan berbasis gender.
Sejumlah pameran dan pertunjukan karya 56 seniman yang berasal dari 22 negara rencananya akan dipamerkan selama 17 hari. Namun, pameran tersebut menjadi kontroversi dan mendapat kecaman serius.
Pihak Kementerian Kebudayaan Kirgistan justru mengutuk pameran tersebut. Pameran itu dilarang karena dianggap menampilkan hal yang memalukan dan hanya dianggap sebagai propaganda pornografi.
Pelarangan ini dipicu oleh sebuah pertunjukan yang melibatkan perempuan-perempuan telanjang.
Pertunjukan telanjang yang dimaksud adalah pertunjukan karya seniman Denmark Julie Savery. Meski demikian, menurut Julie, seperti dilansir dari BBC (04/12/2019), pertunjukan tersebut bermaksud untuk menggambarkan penderitaan para pekerja seks. Bukan sebagai pertunjukan pornografi belaka.
Baca juga: Instagram Mendadak Hapus Ratusan Akun Bintang Film Porno, Apa Alasannya?
Namun, bagaimana pun maksudnya, sebagian orang tetap saja menganggap pertunjukan itu tak pantas. Misalnya, anggota parlemen Makhabat Mavlyanova.
Melalui akun Facebook-nya, Mavlyanova menyatakan bahwa staf museum yang mengizinkan pameran ini berlangsung adalah orang yang “tidak memiliki moral”.
Menurut Menteri Kebudayaan Azamat Jamankulov, sebuah komisi khusus akan menyelidiki pertunjukan yang ia sebut sebagai “pameran memalukan” tersebut. Ia menilai pertunjukan itu hanyalah “kampanye perempuan telanjang di bawah bendera feminisme”.
Baca juga: Viral Kakek Tajir Berumur 70 Tahun Nikahi Gadis 20 Tahun
Kabarnya, karena kejadian ini Direktur Museum Nasional Seni Rupa Kirgistan Mira Dzhangaracheva pun dipecat. Namun, melalui akun Facebook-nya Mira membantah kabar tersebut. Menurutnya, dirinya bukan dipecat, justru memilih mengundurkan diri. Dia juga mengaku dirinya dan staf museum menerima ancaman.
"Sayang sekali hal ini diprakarsai oleh orang-orang yang belum pernah ke museum," tulis Mira.
Baca juga: Ratu Kecantikan Ini Dikabarkan Jadi Korban Perkosaan Mantan Presiden Gambia
Penyelenggara mendedikasikan pameran ini untuk 17 perempuan yang meninggal dalam kebakaran gudang di Moskow pada 2016, kebanyakan dari mereka adalah imigran Kirgistan.
Pihak Penyelenggara menjelaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan penyakit sosial yang menghalangi kesetaraan gender dan kehidupan tanpa kekerasan.
“Ini adalah kekerasan terhadap perempuan. Ini menyakitkan. Ini menakutkan. Seniman dari seluruh dunia menyampaikan perasaan mereka, namun itu dilarang,” ujar Altyn Kapaloba selaku bagian dari penyelenggara.
Kontroversi tampak masih terus berlanjut. Pertunjukan perempuan telanjang telah menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Mantan presiden Kirgistan, Rosa Otunbaeva justru turut mendukung acara tersebut. Ia mengutuk pemecatan Mira Dzhangaracheva.
“Kamu mungkin memiliki kekuatan administratif, tetapi ada juga suara publik dan solidaritas perempuan: pameran ini didedikasikan untuk perang melawan kekerasan terhadap perempuan. Apa yang telah kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini?” ujarnya.