Perselisihan Makin Meruncing, Seorang Sopir Grab Tega Mengusir Penumpang Karena Berbeda Pilihan Capres

Jadi pengen Pilpres cepat berlalu

Mendekati Pemilihan Presiden Indonesia 2019, perdebatan di media sosial semakin tidak tertahankan. Bahkan, tak jarang perbedaan pilihan ini terbawa-bawa ke dunia nyata dan mengakibatkan gesekan yang malah memecah belah rakyat Indonesia. Banyak orang yang jadi enggan menolong sesamanya sendiri hanya karena perbedaan dukungan capres cawapres.

Seperti yang dialami oleh seorang penumpang taksi online Grab Car berikut ini. Penumpang itu mengeluh mengenai kelakuan seorang sopir Grab yang bernama Anjar Mujiono yang dinilai tidak profesional. Anjar tega mengusir penumpang tersebut dari mobilnya hanya karena mengetahui bahwa penumpang yang bernama Eva itu merupakan salah satu pendukung paslon 01, Jokowi-Maruf.

Postingan ini diunggah oleh akun Twitter @Widyarenee yang geram melihat perselisihan semakin meruncing hanya gara-gara masalah Pilpres. Rini berharap agar para pendukung paslon menahan diri dan bukan malah memecah belah masyarakat.

Perdebatan karena pilpres | twitter.com

Eva mengaku bahwa awalnya dia memesan GrabCar untuk mengantarnya menuju GOR karena ingin menghadiri suatu acara. Kebetulan saat itu Eva mengenakan baju Jokowi-Ma'ruf. Dalam perjalanan, sang sopir sepertinya sengaja menghambat Eva dengan memilih jalan-jalan yang macet. Eva pun meminta supaya supir bernama Anjar itu lewat tol saja biar lebih cepat sampai tujuan.

Tapi, Anjar menolak. Dia malah menyindir balik dengan mengatakan tidak akan mengangkut Eva seandainya dia tau kalau Eva merupakan pendukung 01. Tak lama kemudian, Eva diusir keluar dari mobilnya dan disuruh mencari angkutan lain saja. Karena tak terima akan sikap tidak profesional Anjar, Eva mengunggah kisahnya ini lewat media sosial dan viral dengan cepat.

Netizen meminta kepada pihak Grab supaya menanggapi masalah ini secara serius, kalau perlu melakukan pemutusan hubungan kemitraan. Masa hanya karena perbedaan pilihan capres jadi tidak bersikap profesional dalam menjalankan pekerjaan. Perbedaan pilihan itu sah saja kok, tapi jangan kelewat baper dan malah merugikan orang lain juga.

Perdebatan karena pilpres
Perdebatan karena pilpres | twitter.com
Artikel Lainnya

Lewat akun Twitternya, Grab Indonesia menegaskan bahwa mereka telah menginvestigasi masalah ini dan telah menonaktifkan Anjar alias telah dilakukan pemutusan hubungan kemitraan. Grab juga mengatakan kalau mereka akan melakukan pelatihan ulang kepada pegawai ataupun mitra kerjanya supaya bersikap profesional dan tak mengulangi hal ini lagi.

Kami telah menonaktifkan mitra yang bersangkutan dari platform kami untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kami juga memberi informasi terkini kepada penumpang," tulis Grab.

Makin parah banget ya efek dari Pilpres ini karena hanya terdiri dari dua paslon. Indonesia jadi ikut-ikutan terbelah menjadi dua kubu, deh. Kamu sendiri punya saran nggak supaya masa kampanye pilpres ini tidak berakhir dengan perpecahan di masyarakat?

Tags :