Penjual Mie Ayam ini Mendadak Naik Daun, Masak Mie Dilempar Ke Langit!
18 November 2019 by Mabulla MaimunahRupanya Biar Laku gaes!
Biasanya makanan akan diperlakukan dengan sangat baik sebelum disajikan. Apalagi jika makanan tersebut akan disajikan bagi pelanggan, pedagang biasanya akan memperlakukan makanan tersebut dengan sangat hati-hati.
Selain tata krama, penyajian makanan yang baik merupakan salah satu bagian dari service yang diberikan kepada pelanggan. Tujuannya, tentu saja agar pelanggan senang, dan mereka pun mau menjadi pelanggan warung yang kita kelola.
Tapi seorang penjual mie ayam di Yogyakarta, justru punya cara unik untuk menyajikan makanan yang dijualnya. Alih-alih memperlakukan makanan tersebut dengan lemah lembut, dia malah melakukan atraksi dengan cara melempar-lempar mie ayam tersebut ke udara sebelum disajikan.
Berkat atraksinya tersebut, warung Mie Ayam Terbang yang dikelola Ali Fauzi (53), atau yang biasa dipanggil Cak Uji tersebut sukses dipadati pengunjung. Dalam sehari, warung mie ayam tersebut bahkan mampu menjual ratusan porsi.
Cara penyajian mie ayam terbang ini sebenarnya sama seperti mie ayam lainnya. Sebelum disajikan, mie akan dimasukkan ke dalam air panas untuk direbus hingga mendidih, kemudian diserok dan ditiriskan menggunakan serokan.
Bedanya, saat proses meniriskan mie tersebut, si pengelola akan melemparkan mie tersebut hingga setinggi 1-1.5 meter. Setelah itu, baru mie dimasukkan ke dalam mangkuk, dan diberi beberapa bumbu tambahan, termasuk topping ayam.
Baca Juga : Lebih Murah Dari Bayar Parkir, Mie Ayam ini Harganya Cuma Rp 2 Ribu! Cocok Kalo Lagi Nabung Buat Nikah
Selain karena cara masak yang unik, Warung Mie Ayam terbang terkenal karena tidak segan memberikan topping ayam yang cukup banyak. Ada juga potongan sawi dan 2 buah pangsit goreng yang diletakkan di atasnya.
Sementara untuk ukuran mienya sendiri, memang sedikit lebih kecil ketimbang mie ayam lainnya. Teksturnya sendiri cukup lembut di mulut. Dalam sekali suapan saja, kamu akan langsung merasakan sensasi gurih yang berasal dari bumbunya.
Pemilik warung mie ayam terbang, Cak Uji, menjelaskan jika atraksinya tersebut dipelajari ketika dia masih ikut berjualan mie ayam di Cianjur, Jawa Barat pada tahun 1987. Menurutnya, saat itu atraksi lempar mie ke udara sudah ada, dan sukses menyedot perhatian banyak pelanggan.
Setelah cukup mahir dan tahu resep mie ayam tersebut, tahun 1991 Cak Uji kemudian berinisiatif untuk membuka warung mie ayam sendiri di Yogyakarta. Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi berjualan tidak lepas dari pengaruh istrinya yang merupakan warga asli Gunungkidul.