Pengakuan Pilu Pasien Positif Corona di Depok: Saya Tertekan Bukan karena Sakitnya
04 Maret 2020 by Dea DezellyndaKedua pasien merasa tertekan karena pemberitaan yang masif tentang kehidupan pribadinya
Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama virus corona. Kedua pasien tersebut adalah warga Depok, Jawa Barat. Pasien yang merupakan ibu dan anak ini telah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Pemberitaan terhadap kedua pasien corona tersebut sangat masif. Bahkan muncul isu-isu negatif terkait kehidupan pasien. Ibu dan anak itu mengaku tertekan dengan pemberitaan yang terkesan menyudutkan keduanya.
Awalnya hanya merasa meriang
Kedua pasien yang positif terinfeksi virus corona adalah ibu dan anak. Menurut pasien nomor 2 (nama keduanya sengaja tidak disebut), ia dan sang anak sudah mengalami gejala sejak bulan Februari.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (04/03/20), pasien nomor 1 mengaku bahwa dirinya mulai merasa meriang sejak 21 Februari saat latihan menari.
Baca juga: Panik Virus Corona, Warga Jakarta Borong Sembako dan Stok Makanan di Swalayan
Saat itu pasien nomor 1 berpikir bahwa ia hanya demam biasa. Sampai pada 23 Februari pasien merasa mudah lelah dan mulai batuk. Pada 24 Februari pasien mengecek suhu tubuh yang panasnya mencapai 38 derajat Celcius. Hal yang sama juga dirasakan pasien nomor 2 hingga keduanya memutuskan berobat ke rumah sakit.
“Baru ke RS di Depok (Mitra Keluarga) itu, Kamis 27 Februari bareng anak saya. Nah ini (anak saya) ceritanya lagi,” ujar pasien nomor 2.
Awalnya tak tahu jika positif corona
Kedua pasien corona itu dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso pada tanggal 1 Maret lalu dan langsung diisolasi. Awalnya kedua pasien tak tahu jika sudah positif terinfeksi corona. Sebelumnya keduanya sempat mendapat perawatan di RS Mitra Keluarga Depok, namun dipindahkan karena menunjukkan gejala virus corona.
Baca juga: 385 Kasus Baru Muncul Hanya dalam 3 Hari, Wabah Virus Corona di Iran Makin Mengerikan
“Sampai di sini (rumah sakit) pukul 02.00 pagi, jadi kami diisolasi,” jelas pasien nomor 2.
Kedua pasien baru mengetahui positif corona usai Presiden Jokowi mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia kepada masyarakat.
“Nah, karena terlanjur heboh, saya tanya ke dokter yang merujuk ke sini, dia bilang bahwa saya dan anak saya positif corona sambil bilang, ‘enggak apa-apa semua sudah ditangani kok’,” imbuhnya.
Baca juga: Tanggapi Soal Harga Masker yang Melonjak, Terawan: Salahmu Sendiri Kok Beli
Tertekan dengan pemberitaan
Pemberitaan di media sosial banyak yang menyebut pasien nomor 1 tertular saat berdansa dengan pria berkewarganegaraan Jepang. Namun berita tersebut ditampik oleh sang ibu. Pemberitaan tentang profesi anaknya yang disebut sebagai wanita sewaan untuk melayani para pria juga membuat sang ibu tertekan.
Baca juga: Rebutan Sebotol Hand Sanitizer untuk Cegah Corona, Gadis Ini Sampai Tega Tusuk Kakek 71 Tahun
Faktanya, warga negara Jepang ini adalah seorang wanita. Hal ini diungkapkan langsung oleh sang ibu. Anaknya itu tak mengenal siapa sosok wanita Jepang tersebut. Sang ibu mengatakan jika ia merasa sakit karena pemberitaan di luar sana.
“Saya tertekan walau bukan sakitnya. (Saya) sampai sekarang baik-baik saja, buktinya bisa telponan walau masih batuk-batuk kecil. Saya tertekan karena pemberitaan yang menstigma saya dan anak saya. Kasihan kan, foto-fotonya diekspos kayak gitu. Ini kan bikin heboh,” pungkasnya.
Pasien nomor 1 virus corona sempat menulis surat terbuka kepada masyarakat bahwa dirinya keberatan dengan pemberitaan negatif yang dialamatkan kepadanya. Ia pun meminta kepada media untuk tidak mengusik privasinya dan membuat berita yang tidak benar.