Gawat! 385 Kasus Baru Muncul Hanya dalam 3 Hari, Wabah Virus Corona di Iran Makin Mengerikan

Kasus corona di Iran
Kasus corona di Iran | www.cnnindonesia.com

Warga yang terinfeksi virus corona di Iran mencapai 978 orang

Iran kini menduduki posisi keempat sebagai negara dengan kasus corona terbanyak. Virus corona tak hanya menjangkit warga sipil namun juga membuat para pejabat tinggi di Iran ikut tertular. Hal ini dikarenakan penyebaran virus corona di Iran sangat cepat.

Bahkan menurut data John Hopkins CSSE, menyebut jika kasus corona di Iran memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan China dan negara lain. Pasien corona di Iran kini sudah menyentuh angka 978 kasus.

1.

Pasien corona meningkat pesat

Kasus corona di Iran
Virus corona di Iran semakin mengkhawatirkan | dunia.tempo.co

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (01/03/20), Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Johanpour mengumumkan dalam konferensi pers di televisi, mengatakan ada 385 kasus baru yang melanda Iran. Jumlah ini adalah yang tertinggi untuk kategori kasus baru dalam tiga hari beruntun di negara pimpinan Hassan Rouhani tersebut.

Berdasarkan data tersebut, kasus corona di Iran tergolong meningkat pesat. Hingga kini jumlah warga yang terinfeksi virus corona mencapai 978 orang. Virus corona di Iran tersebar secara cepat hingga korban meninggal dunia telah menyentuh angka 54 korban.

Baca juga: Tanggapi Soal Harga Masker yang Melonjak, Terawan: Salahmu Sendiri Kok Beli

Johanpour menyampaikan meski jumlah pasien meningkat drastis, namun presentase tingkat kematian kasus corona di Iran menurun. Awalnya presentase kematian kasus corona di Iran mencapai 7,25 persen turun di angka 5,52 persen. Namun tetap saja presentase tersebut dinilai lebih tinggi dibandingkan negara lain.

2.

Disebut lebih mematikan

Kasus corona di Iran
Kasus corona di Iran | www.cnnindonesia.com

Di China, kasus virus corona mencapai 79.826 orang dengan korban meninggal sebanyak 2.870 orang. Namun tingkat kematian pasien corona di China lebih rendah dibanding dengan Iran. Tingkat kematian di China hanya 3,59 persen.

Dalam sekejap, virus corona di Iran telah mewabah di tujuh provinsi. Awalnya virus corona terdeteksi di Kota Qom yang merupakan kota metropolitan dengan penduduk yang padat. Tanpa disadari, virus corona menyebar dengan cepat di Iran.

Baca juga: Rebutan Sebotol Hand Sanitizer untuk Cegah Corona, Gadis Ini Sampai Tega Tusuk Kakek 71 Tahun

Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan belum akan mengkarantina kota-kota yang dilaporkan terinfeksi corona. Hal ini dianggap menjadi penyebab cepatnya virus corona tersebar di Iran. Meski demikian, Hassan sempat membatalkan salat Jumat di beberapa masjid di kota-kota yang terinfeksi corona.

3.

Wapres Iran terinfeksi corona

Kasus corona di Iran
Mashoumeh Ebtekar | www.cnbcindonesia.com

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harrirchi dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Kini Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Mashoumeh Ebtekar juga dinyatakan terinfeksi corona.

Baca juga: Ribuan Burung Gagak Misterius di Langit Wuhan, Pertanda Corona Makin Ganas?

Mashoumeh dilaporkan mengalami gejala ringan virus corona namun tak segera berobat ke rumah sakit. Dianggap virus corona yang menyerang tubuh Mashoumeh belum parah, hingga kini Mashoumeh belum dirawat di rumah sakit namun hanya diisolasi di rumahnya.

Selain Harrirchi dan Mashoumeh, diketahui dua anggota parlemen di Iran juga terinfeksi corona. Dua anggota parlemen tersebut adalah Mojtabi Zolnour dan Mahmoud Sadeghi. Pejabat lain yang juga terinfeksi virus corona salah satunya adalah Walikota distrik Teheran, Morteza Rahmanzadeh.

Artikel Lainnya

WHO telah mengirimkan alat kesehatan canggih ke negara Iran untuk menangani para pasien corona. Kini acara publik di Iran sangat dibatasi terlebih di kota-kota yang sudah terinfeksi corona.

Tags :