Pelaku Bom Polrestabes Medan Punya Channel YouTube, Pernah Sindir Jokowi dan Ahok

Pelaku bom punya channel YouTube
Pelaku bom punya channel YouTube | nasional.tempo.co

Pelaku bom Polrestabes Medan aktif di media sosial dan miliki channel YouTube

Polisi berhasil mengantongi identitas pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Pelaku diketahui bernama Rabbial Muslim Nasution atau RMN yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Saat beraksi, pelaku terlihat menggunakan jaket ojek online. Polisi masih menyelidiki apakah pelaku merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau melakukan teror tersebut secara mandiri.

Pelaku ternyata aktif di media sosial. Bahkan pelaku diketahui memiliki channel YouTube dan pernah membuat video menyindir Jokowi dan Ahok pada tahun 2013 lalu. Dalam video tersebut memperlihatkan pelaku dan rekan-rekannya memparodikan Jokowi berlatarkan banjir.

1.

Identitas pelaku terungkap

Pelaku bom punya channel YouTube
Polisi saat melakukan penyelidikan di sekitar TKP | www.merdeka.com

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/11/19), kepolisian telah mengantongi identitas pelaku bom bunuh diri di halaman Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/19). Pelaku diketahui bernama Rabbial Muslim Nasution (24) dan masih berstatus sebagai mahasiswa.

Usai meledakan diri di halaman Mapolrestabes Medan, kondisi jasad pelaku tak lagi utuh. Berdasarkan sidik jari yang diambil oleh Tim Inafis Polri di tempat kejadian, identitas pelaku berhasil diungkap.

Baca juga: Polrestabes Medan Dihantam Ledakan, Diduga Berasal Dari Bom Bunuh Diri

“Pemeriksaan tersebut, penyidik, dalam hal inafis, berhasil mengetahui identitas tersangka di tempat kejadian perkara. Selanjutnya dari yang bersangkutan, akan dikembangkan lagi oleh Densus 88,” ujar Kepala Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

2.

Diduga belajar dari media sosial

Pelaku bom punya channel YouTube
Lokasi kejadian usai pelaku ledakan bom | www.cnnindonesia.com

Dugaan sementara, pelaku tak terafiliasi jaringan teroris mana pun. Diduga pelaku merupakan lone wolf atau melakukan penyerangan secara mandiri. Setelah diselidiki, pelaku ternyata sangat aktif di media sosial.

"Kasus ini masih akan dikembangkan oleh Densus 88. Dugaan sementara pelaku ini lone wolf ya. Di media sosial, pelaku memang sangat aktif," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dilansir dari Liputan6.com.

Baca juga: Berhasil Masuk ke Polrestabes Medan, Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Pakai Atribut Ini

Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto terus meminta anggotanya untuk menelusuri rekam jejak pelaku. Disinyalir pelaku belajar dari jaringan teroris melalui media sosial.

“Masih belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya, hanya kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau mungkin satu jaringan yang belajar dari media sosial,” kata Agus, Rabu (13/11/19).

3.

Pelaku punya channel YouTube

Pelaku bom punya channel YouTube
Pelaku bom Polrestabes Medan | www.tribunnews.com

Pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan ternyata memiliki channel di platform berbagi video, YouTube. Pelaku telah membuat channel YouTube sejak 9 April 2011 silam. Channel YouTube milik pelaku diketahui memiliki subscriber sebanyak 475.

Baca juga: Heboh Ajaran Sesat di Mamuju, Cuma Bayar Rp 600 Ribu Bisa Masuk Surga

Pelaku telah mengunggah dua video di channel YouTube-nya. Salah satu videonya yang menarik perhatian netizen adalah video saat ia dan teman-temannya sedang memparodikan Jokowi dan Ahok. Video berjudu,l “Jokowi datangi korban BANJIR di Medan (JANGKA)” itu kini telah dilihat hampir 5 ribu penonton.

Dalam video berdurasi 5 menit itu terlihat pelaku yang bersama rekan-rekannya berpura-pura menjadi Jokowi dan Ahok berlatarkan banjir. Sementara pelaku terlihat menjadi seorang reporter televisi. Video tersebut sempat menjadi populer di media sosial. Seketika kolom komentar di kedua video yang diunggah pelaku terlihat dibanjiri komentar hujatan.

Artikel Lainnya

Kabarnya channel YouTube pelaku kini sedang ditelusuri oleh tim Densus 88. Polisi mengimbau agar masyarakat bijak dalam menyikapi video tersebut.

Tags :