Panik Virus Corona, Warga Jakarta Borong Sembako dan Stok Makanan di Swalayan
03 Maret 2020 by Dea DezellyndaStok bahan pangan di sejumlah swalayan di Jakarta menipis
Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus virus corona pertama di Indonesia. Dua orang warga Depok, Jawa Barat telah dipastikan positif terinfeksi virus corona.
Warga langsung panik hingga melakukan berbagai tindakan preventif seperti memburu masker hingga sembako. Akibatnya, swalayan-swalayan di sebagain besar wilayah ibukota dan sekitarnya diburu warga hingga stok makanan menipis.
Warga panik dan buru sembako
Tak bisa dimungkiri, adanya dua pasien positif terinfeksi virus corona membuat masyarakat panik. Salah satu dampaknya adalah stok makanan di sejumlah swalayan mulai habis.
Dilansir dari Detik.com, Senin (02/03/20), salah satu toko swalayan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur dipadati pengunjung. Sebanyak 26 kasir di toko swalayan ini penuh.
Baca juga: Jokowi Umumkan 2 WNI Positif Corona, Menkes Terawan: Rumahnya Dekat Depok
Ramainya pusat perbelanjaan bukan hanya dikarenakan banyak warga yang belanja bulanan, namun juga para warga yang sibuk memburu bahan pangan dan berbagai kebutuhan lain. Warga takut apabila bahan pangan menipis usai virus corona dipastikan ada di Indonesia.
"Saya sebenarnya sudah belanja kemarin. Tapi dengar kabar itu, saya antisipasilah. Makanya saya hanya beli beras dan Indomie ini," kata Eli, salah seorang warga yang ikut berburu sembako, Senin (2/3/2020).
Lebihkan belanja bulanan
Sejumlah antrean kasir di pusat perbelanjaan Jabodetabek terlihat mengular. Masyarakat berlomba memburu bahan pangan seperti beras dan makanan siap saji. Ulfa, warga Tebet, Jakarta Selatan mengatakan jika ia terpaksa melebihkan belanja bulanan untuk mengantisipasi apabila virus corona merebak di Jakarta.
Baca juga: 385 Kasus Baru Muncul Hanya dalam 3 Hari, Wabah Virus Corona di Iran Makin Mengerikan
"Karena berita tadi pagi jadi belanja bulanan saya lebihkan. Beli makanan instan, susu. Karena kan memang nggak mungkin ke supermarket lagi, takutnya kena semua," jelas Ulfa.
Tak hanya bahan pangan saja, Roman salah satu pengunjung swalayan Tip Top juga mempersiapkan kebutuhan lain seperti tisu dan tisu basah. Benda tersebut dinilai penting apabila virus corona mewabah. Dikhawatirkan tisu akan langka saat virus corona marak terjadi.
"Saya menyetok tisu, tisu basah, Indomie. Saya biasa belanja bulanan ke sini, tapi ya karena berita itu juga makanya saya belanja agak banyak," kata Roman.
Baca juga: Wakil Menteri Kesehatan Iran Positif Terinfeksi Virus Corona
Masker dan hand sanitizer langka
Hal yang sama juga disampaikan salah satu pengunjung Mal Kelapa Gading, Renie Anggraini. Renie mengungkapkan antrean mengular di Food Hall. Bahkan pengunjung terlihat berdesakan. Tampak di keranjang belanja pelanggan berisi beberapa macam sembako.
"Mereka belanja sampai tiga keranjang, semua dibeli beras, telur, mie instan, air minum, hand sanitizer, pampers, susu, sampai rempah-rempah," ujar Renie dilansir dari Cnnindonesia.com, Senin (2/3).
Baca juga: Rebutan Sebotol Hand Sanitizer untuk Cegah Corona, Gadis Ini Sampai Tega Tusuk Kakek 71 Tahun
Tak hanya stok pangan yang mulai habis, namun hand sanitizer dan masker juga semakin langka. Hand sanitizer dinilai penting untuk menjaga kebersihan tangan serta masker untuk mengantisipasi kontak langsung dengan orang yang terinfeksi corona.
"Tadi sempat beli masker 3 lembar maksimal yang diperbolehkan seharga Rp4.300. Itu antreannya panjang banget. Hand sanitizer sudah habis, rak-rak juga mulai kosong," imbuh Renie, warga Bekasi, Jawa Barat, itu.
Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada. Kekhawatiran masyarakat yang berlebih dinilai bisa berdampak pada melonjaknya bahan pangan. Paling penting dari pencegahan virus corona adalah menjaga kebersihan dan selalu cuci tangan dengan sabun. Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tak menyebarkan hoaks terkait virus corona.