Miris! Puskesmas Tak Bisa Antar, Paman Sambil Nangis Gendong Jasad Ponakannya di Jalan
26 Agustus 2019 by Dea DezellyndaKisah paman gendong jasad keponakannya
Viral video seorang paman yang gendong jenazah keponakannya di media sosial. Hal ini lantaran puskesmas diduga tak memberi layanan ambulans. Jenazah bocah bernama Husein (8) itu dibopong pamannya, Supriyadi (40) keluar dari Puskesmas dengan hanya ditutup kain.
Husein diketahui meninggal usai tenggelam di sungai Cisadane pada hari Jumat (23/8) lalu. Mendengar SOP dari pihak Puskesmas yang tak menyediakan ambulans jenazah, paman korban berinisiatif membawa jenazah Husein sendiri untuk segera dimakamkan.
Beruntung saat Supriyadi membopong Husein, ada pengendara mobil yang berbaik hati memberi tumpangan untuk mengantar jenazah.
Puskesmas tak sediakan layanan ambulans jenazah
Husein, seorang bocah berusia 8 tahun meninggal karena tenggelam di Sungai Cisadane. Husein sempat dilarikan ke Puskesmas Cikokol oleh paman dan neneknya, namun nyawa korban tak dapat diselamatkan karena terlalu banyak menelan air.
Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (26/8/19), berniat membawa pulang Husein menggunakan ambulans, keinginan keluarga Husein pupus. Pihak Puskesmas Cikokol menyebut karena sesuai SOP, ambulans yang ada tidak dapat digunakan untuk mengangkut jenazah.
Pihak Puskesmas sempat memberikan solusi dengan memberikan telepon layanan ambulans jenazah namun kesulitan saat menghubungi. Hari semakin sore, lantas paman korban nekat menggendong jenazah keponakannya untuk dibawa pulang.
Baca juga: Ipda Erwin Meninggal Dunia, Ibunda Tak Kuasa Menahan Tangis
Nenek Husein bersyukur saat ditolong warga
Nenek Husein, Sopiah (62) yang ikut mendampingi ke Puskesmas mengaku sempat menangis histeris saat jenazah cucunya tak bisa diantar menggunakan ambulans.
Setelah berulang kali mencoba menghubungi layanan ambulans jenazah, namun tak juga membuahkan hasil karena sulit tersambung. Sopiah menceritakan bahwa paman korban, Supriyadi, akhirnya membopong jenazah Husein keluar dari Puskesmas.
“Sudah minta untuk dibawa ambulans, tapi tidak dibolehin. Akhirnya Supriyadi pamannya Husein mau gendong jenazahnya itu,” kata Sopiah kepada wartawan saat ditemui di kediamannya pada hari Minggu (25/8/19).
Belum jauh dari Puskesmas, saat Supriyadi akan menaiki tangga penyebrangan jalan ada seorang pengendara mobil yang menawari tumpangan. Supriyadi langsung berbalik dan masuk ke dalam mobil bersama jenazah Husein dan juga Sopiah yang mendampingi. Sopiah bersyukur ada orang yang berbaik hati memberi tumpangan.
“Ya Allah Alhamdulillah akhirnya dapat pertolongan. Itu orang bener-bener baik banget. Untungnya juga jenazah cucu saya ngepas ditaruh di mobil itu. Semoga kebaikan orang itu dibales Allah, dimudahkan rizkinya,” ungkap Sopiah.
Pengakuan paman korban
Aksi Supriyadi saat membopong keponakannya itu ramai dibanjiri pujian oleh netizen. Supriyadi menceritakan pada saat korban tenggelam di Sungai Cisadane, ia langsung bergegas membawa Husein ke Puskesmas Cikokol dengan mengendarai motor.
Supriyadi memastikan kondisi keponakannya ke Puskesmas meskipun ia sudah menduga bahwa nyawa Husein tak bisa diselamatkan.
Supriyadi yang pernah bekerja sebagai satpam rumah sakit itu paham dengan SOP Puskesmas. Puskesmas Cikokol telah menjelaskan bahwa pihaknya tidak menyediakan layanan antar jenazah.
Supriyadi mengungkapkan bahwa pihak Puskesmas sudah berusaha memberikan solusi dengan memberikan nomor layanan ambulans jenazah meski tak membuahkan hasil.
“Karena hari makin sore ya udah saya putuskan saya tanya saudara saya yang lagi nungguin bisa enggak bawa jenazah pakai motor, bisa kata dia. Ya udah akhirnya saya bawa,” kata Supriyadi.
Hari pun semakin sore dan dirinya ingin segera memakamkan Husein. Supriyadi berpikir membawa jenazah menggunakan motor pasti tidak akan mudah. Supriyadi akhirnya memutuskan untuk menggendong Husein meski sempat dicegah oleh pihak Puskesmas.
Beruntung sekali ada pengendara mobil yang berbaik hati memberikan tumpangan kepada Supriyadi untuk membawa pulang jenazah Husein. Semoga perbuatan pengendara mobil itu bisa ditiru oleh masyarakat untuk tak menutup mata saat ada yang membutuhkan.