Tak Mampu Bayar Ambulans untuk Bawa Jenazah, Keluarga Ini Sewa Taksi Online

Isi chat Yuni dan jenazah yang dibawanya.
Isi chat Yuni dan jenazah yang dibawanya. | www.rancahpost.com

"Awalnya takut, tapi akhirnya memberanikan diri karena mau membantu," ujar sang driver taksi online.

Kisah unik driver ojek online (ojol) memang tak pernah ada habisnya. Akhir-akhir ini, seorang driver taksi online asal Garut menjadi viral di media sosial. Pasalnya, ia rela mengantarkan penumpangnya yang bukan merupakan konsumen biasa melainkan jenazah. Ditambah lagi, driver ini adalah seorang perempuan. Wah salut deh sama mbaknya!

Dilansir dari Detik.com, pada 1 Mei 2019 pukul 04.00 WIB, Yuni Anggraeni mendapatkan pesanan untuk mengantarkan seorang penumpang bernama Dandi ke daerah Banjarwangi, Garut Selatan. Namun perasaan takut datang ketika Dandi menanyakan apakah Yuni bisa membawa serta jenazah ibunya.

Teh, bisa bawa jenazah gak?” tulis Dandi kepada Yuni.

Isi chat Yuni dan jenazah yang dibawanya.
Isi mobil Yuni | www.today.line.me

“Sebenarnya ada perasaan takut juga. Sempat saya tanya meninggalnya kenapa, karena bayangan saya ngeri juga kalau antar orang tabrakan. Tapi ternyata itu ibunya pak Dandi yang meninggal sekitar jam 3 karena sakit lever,” ujar Yuni kepada awak media pada Rabu, 8 Mei 2019 lalu.

Akhirnya wanita berusia 36 tahun tersebut menerima pesanan dan segera mengantarkan penumpangnya dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Slamet menuju Banjarwangi.

Walaupun agak sedikit perasaan takut, Yuni memberanikan dirinya karena ia ingin menolong Dandi. Ia tak sendiri sebab ia didampingi oleh suaminya, Gimin.

Ketika ditanya alasan mengapa Dandi memilih menggunakan taksi online daripada ambulans, ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki uang yang cukup untuk menyewa ambulans.

Isi chat Yuni dan jenazah yang dibawanya.
Yuni Anggraeni | www.today.line.me

“Katanya dia tidak punya cukup uang karena (untuk) sewa ambulans dimintai biaya antar Rp900 ribu,” ujar Yuni.

Perjalanan mereka menemui kendala. Medan terjal di Garut Selatan membuat Yuni kesulitan mengemudikan mobilnya. Beruntung banyak orang yang membantunya agar segera tiba di rumah duka.

Yuni segera dibayar oleh pihak keluarga. Aplikasi driver online menunjukkan harga Rp 230 ribu namun setelah melakukan diskusi, Yuni dihargai Rp 400 ribu.

"Maksudnya bukan saya mencari untung minta uang lebih dari orang yang sedang berduka. Tapi memang kesepakatan driver yang ngalong (driver malam) seperti itu," jelasnya.

Aksi Yuni ini tentu mendapat reaksi positif dari warganet. Mereka mengapresiasi dan mendoakan Yuni semoga mendapatkan balasan atas kebaikannya.

Isi chat Yuni dan jenazah yang dibawanya.
Ilustrasi ambulans | www.republika.co.id

Warga Garut sendiri memang masih mengeluhkan mahalnya biaya untuk mengantarkan jenazah. Perwakilan dari RSUD Dokter Slamet sendiri mengatakan bahwa kejadian tersebut bukan dikarenakan ongkos yang mahal melainkan ketiadaan mobil ambulans.

Dua mobil yang ada di rumah sakit tersebut sedang digunakan untuk mengantar jenazah ke Bandung dan Cibiuk, Garut.

RSUD Dokter Slamet mengatakan bahwa tarif ambulans ke wilayah Banjarwangi itu sekitar Rp400 ribu. Namun pihak keluarga tidak menanyakan kembali mengenai tarif tersebut dan kemudian memesan taksi online.

Bupati Garut, Rudy Gunawan
Bupati Garut, Rudy Gunawan | www.today.line.me
Artikel Lainnya

Dilansir dari CNN Indonesia, Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyatakan rasa herannya karena ada warga yang lebih memilih taksi online daripada ambulans.

"Enggak tahu apa motifnya masyarakat bisa nyewa Grab ketimbang ambulans padahal biaya ambulans gratis," katanya.

Pemkab Garut sendiri telah menyediakan ambulans secara gratis. Rudy sendiri menyayangkan adanya jasa pelayanan kesehatan yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

Tags :