Oknum Polisi yang Maki Pedagang Nasi Bebek karena Tolak Bayar Rp 1000, Kini Pasrah Setelah Dihukum
26 Juni 2019 by Dea DezellyndaOknum polisi maki dan ancam pedagang nasi bebek dihukum hormat bendera dan minta maaf
Kabar oknum polisi memaki pedagang nasi bebek heboh di media sosial. Penyebab keributan tersebut yakni oknum polisi yang menolak untuk membayar minuman teh seharga Rp. 1.000.
Menurutnya, sudah kewajiban pedagang untuk menyediakan minum gratis karena saat makan pembeli harus minum. Selain marah-marah, polisi yang datang bersama dua wanita tersebut terdengar memaki pedagang.
Dalam rekaman tersebut tidak terlihat perlawanan dari pedagang. Salah satu pembeli yang melihat aksi polisi tersebut langsung merekam dan disebarkan di media sosial. Aksi polisi tersebut diketahui institusi kepolisian tempat ia bekerja dan diberikan hukuman.
Oknum polisi tak mau bayar minuman
Berawal dari oknum polisi Aiptu Mursid yang datang bersama dua wanita di warung bebek khas Madura di daerah Jalan Lingkar Utara, Teluk Pucung, kecamatan Bekasi Utara, kota Bekasi pada hari Jumat (21/6).
Dalam sebuah video yang direkam oleh salah satu pembeli yang berada di lokasi terlihat oknum polisi yang marah saat ditagih untuk membayar minum teh seharga Rp. 1.000.
Perekam video tersebut adalah Jenesia Kartini (21) yang memberanikan diri untuk merekam aksi tak terpuji dari oknum polisi tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, perempuan yang biasa disapa Jeje itu mengaku geram dengan ulah pelaku. Apalagi lelaki yang mengenakan kaos singlet hitam ini membawa institusi tempatnya bekerja.
“Kalaupun tidak suka ditagih, harusnya ngomong baik-baik. Nggak perlu marah dan memaki om (Pedagang) kan kasihan dia,” ujar Jeje.
Tak hanya memaki, oknum polisi tersebut juga mengancam akan menggusur lapak pedagang.
"Ngerti nggak? Catat Pak Mursid, Polsek Bekasi Utara, ya, besok gue pakai pakaian dinas makan di sini gue usir lu ya. S***n lu. Dagang aja di sini numpang gratis, minum bayar lo. Makan tuh harus minum g****k," maki oknum tersebut.
Baca juga: Oknum Polisi Dilaporkan Cekoki Miras Siswi SMP hingga Digagahi
Tak ada perlawanan dari pedagang
Pedagang nasi bebek khas Madura yang diketahui bernama Muhar tersebut enggan ambil pusing. Ia pun juga mengaku tak ada niatan untuk memviralkan aksi oknum polisi tersebut. Dalam video tersebut juga tak tampak pedagang melawan Aiptu Mursid meski dimaki-maki dan sesekali menjawab “siap”.
“Mungkin karena lagi sibuk juga, jadinya si om (Muhar) hanya mengangguk saja sambil ngomong siap,” ujar Jeje.
Dilansir dari Detik.com, Muhar pun tak ada niatan sedikit pun untuk memviralkan video tersebut ke media sosial.
"Iya, kita nggak ada keinginan apa-apa (buat memviralkan video). Nggak ada pelaporan, cuma gara-gara itu (oknum) ditangani polisi," ujar Muhar.
Saat dikonfirmasi, Muhar juga tak ingin untuk melaporkan aksi Aiptu Mursid kasus itu ke Mapolsek Bekasi Utara. Muhar pun tampak tak ambil pusing dan menutup diri terkait aksi polisi yang memaki dirinya beberapa waktu lalu.
Oknum polisi dihukum hormat bendera
Setelah viral di media sosial, aksi Aiptu Mursid tersebut diketahui Polsek Bekasi Utara tempat di mana Aiptu Mursid berdinas.
"Sudah di...yaa artinya sudah diperintahkan menghadap Propam," ujar Kasi Humas Polsek Bekasi Utara, Aiptu Rencana.
Namun Aiptu Rencana tak bisa memberikan banyak informasi karena hal tersebut merupakan kewenangan pimpinan.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan bahwa institusi sudah memberi sanksi kepada Aiptu Mursid
“(Sanksi) iya (berupa) hormat bendera,” kata Erna.
Selain sanksi fisik, Aiptu Mursid juga diwajibkan meminta maaf ke pedagang. Kini perselisihan antara pedagang nasi bebek dan oknum polisi Aiptu Mursid di Bekasi Utara telah diselesaikan secara kekeluargaan. Mursid juga telah meminta maaf kepada pedagang yang dimaki-makinya itu.
Tampaknya tak pantas perbuatan yang dilakukan Aiptu Mursid memaki-maki pedagang hingga membawa nama institusi kepolisian. Mengingat anggota kepolisian bertugas untuk menjaga keamanaan sekaligus melindungi masyarakat.