Nekat Parkir di Depan Hidran, Kaca Mobil Warga Dijebol oleh Petugas Pemadam Kebakaran
15 Maret 2019 by Amadeus BimaUntung aja peraturan ini nggak ada di Indonesia
Di beberapa kota di Indonesia sudah dilengkapi dengan adanya hidran. Namun, banyak yang rusak dan tidak dialiri dengan air. Selain itu, air hidran di Indonesia masih mengandalkan pasokan air dari jaringan pipa PDAM.
Padahal, air yang mengalir di pipa tersebut diperuntukkan buat memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat, bukan untuk memadamkan kebakaran. Karena itulah, petugas pemadam kebakaran di Indonesia biasanya mengandalkan sumber air lain seperti danau, sungai, atau kolam renang.
Hal ini berbeda dengan kondisi di luar negera. Di luar negeri hidran air tersedia di hampir setiap jalanan dan peraturan yang berlaku menyebutkan bahwa kendaraan tidak boleh ada yang parkir di depan hidran tersebut.
Kalau masih nekat, maka pengendara mobil harus menanggung sendiri risikonya. Soalnya, petugas damkar tidak akan segan merusak kendaraan apapun yang parkir di depan hidran.
Tujuannya, supaya mereka bisa memasang hidran dengan selang air tanpa gangguan. Salah satu akibat yang harus ditanggung oleh pengendara nakal ini di-posting oleh akun Twitter Anaheim Fire & Rescue.
Kaca bagian belakang sebuah mobil Nissan Altima terpaksa harus dipecahkan karena parkir di depan hidran. Kebetulan, di area dekat hidran tersebut sedang ada kebakaran dan petugas damkar membutuhkan hidran untuk menyalurkan air agar memadamkan kebakaran.
Kalau harus mencari pemilik mobil atau menggeser mobil tersebut pasti akan memakan waktu lama. Keburu habis ntar rumahnya dilalap api. Namun, tindakan dari petugas damkar ini menimbulkan pro dan kontra.
Ada yang setuju dengan tindakan tersebut, dan ada juga yang menganggap kalau merusak mobil orang lain adalah tindakan yang berlebihan. Menurut netizen, seharusnya petugas mencari cara lain tanpa merusak mobil seperti itu.
Karena itu, pihak Anaheim Fire & Rescue lalu menjelaskan alasan mereka merusak kaca mobil. Ketika petugas memasang selan ke hidran, maka posisi selang harus lurus agar mendapatkan tekanan air maksimum. Kalau selangnya dilewatkan ke atas mobil, maka air yang keluar tidak maksimal. Sementara kalau lewat bawah, selang akan tergencet.
Jadi, satu-satunya cara memastikan selang lurus adalah dengan melewati bagian dalam mobil tersebut. Petugas juga mengingatkan kalau memang sudah peraturannya bahwa area di sekitar hidran adalah area steril dan tidak boleh ada kendaraan parir di dekatnya.
Jadi, pengendara harus menanggung sendiri akibatnya. Kalau ini terjadi di Indonesia, sepertinya bakal ada keributan, sih. Bagaimana menurutmu?