Mondar-Mandir Di Sekitar Rumah, Pasutri Positif Corona Asal Bogor ini Resahkan Warga

ilustrasi | google.com

Karena Rumah Sakit Rujukan Penuh, Pasutri Ini Harus Menunggu Evakuasi Dan Isolasi Diri Di Rumah

Banyak diantara masyarakat Indonesia yang terlalu khawatir dan cemas akan penularan Covid-19, sehingga mereka memilih untuk sangat patuh pada anjuran-anjuran pemerintah dan tenaga medis. Akan tetapi tak sedikit juga yang mengabaikan himbauan-himbauan untuk mencegah penularan Covid-19 tersebut. Seperti kasus yang terjadi di Bogor ini, warga yang takut tertular Covid-19 dibuat resah oleh pasangan suami istri yang telah ditetapkan positif corona tetapi masih tetap tinggal di rumahnya.

Sebagaimana dikutip dari kumparan.com (31/03/2020) warga Perumahan Bogor Kemang (BKR) dibuat cemas oleh pasangan suami istri positif corona yang tidak dirawat di rumah sakit rujukan. Perumahan itu terletak di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Ilustrasi Hasil Rapid Test Positif Corona | wartaekonomi.co.id

Kasim Sunardi selaku Kepala Desa Tegal menyatakan bahwa keduanya belum dirujuk ke rumah sakit lantaran rumah sakit rujukan telah penuh.

“Pasien meskipun sudah dinyatakan positif (corona), tapi masih di rumah. Alasannya pihak Puskesmas belum dievakuasi, semua rumah sakit penuh,” terangnya

Status positif Covid-19 pasutri tersebut diketahui berdasarkan hasil rapid test yang sempat diadakan Puskesmas Jampang pada 29 Maret lalu. Selain itu, ternyata pasangan suami istri yang dinyatakan positif corona tersebut tinggal bersama dua anaknya. Kabar baiknya, anak mereka yang berusia 10 tahun dan 4 tahun itu dinyatakan negatif corona.

Sebelum diketahui bahwa mereka positif corona, keduanya sempat menyandang status Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona. Ternyata si suami sempat melakukan perjalanan dari Bangladesh yang mana juga transit di Thailand.

Rupanya, sang suami sempat dikarantina pada awal Maret. Kasim tidak tahu pasti mengenai tempat awal warganya itu dikarantina. Namun karena dinyatakan negatif corona, akhirnya pada tanggal 9 Maret 2020 ia pulang ke Bogor. Saat pulang tersebut dirinya masih dinyatakan ODP.

Setelah pulang karena dinyatakan negatif, ia otomatis bertemu dan berkumpul dengan keluarganya. Kemudian, 20 hari setelah itu, dia dan keluarganya mengikuti rapid test di puskesmas Jamas. Alhasil, pasangan suami istri tersebut dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan kedua anak mereka negatif.

Baca Juga : Potret Lockdown India Kacau Balau. Ancaman Kelaparan, Warga Terlantar di Jalanan!

Artikel Lainnya

Vera Linda selaku Kepala Puskesmas Jampang juga mengonfirmasi bahwa pasangan suami istri itu memang positif corona. Ia menerangkan bahwa pihak puskesmas sempat mengajukan keduanya ke rumah sakit rujukan, sayangnya rumah sakit tersebut telah penuh.

“Kami sudah melakukan rapid test hasilnya positif. Wewenang kami Puskesmas. Sudah kami lakukan mulai dari memfollow up pasien ODP dan PDP setiap hari. Hari ini akan diupayakan (dirujuk ke RS) kembali, ” terangnya

Akan tetapi, pasangan suami istri itu terkesan kurang bisa diajak bekerja sama. Mereka masih saja mondar-mandir ke luar rumah. Mereka juga berinteraksi dengan warga. Padahal mereka diwajibkan untuk mengisolasi diri di dalam rumah sampai masa evakuasi terhadap keduanya tiba.

Baca Juga : Covid-19 Semakin Marak, Ketua BNPB: Tidak Akan Ada Lockdown

Tags :