Model Afrika Ini Emosi Saat Disuruh Pakai Aksesoris Mirip Monyet!

Model diminta pakai aksesoris mirip monyet
Model diminta pakai aksesoris mirip monyet | dailymail.co.uk

Apakah ini termasuk penghinaan terselubung?

Meski sudah memasuki era modern, dimana teknologi dan digital sudah menjadi makanan sehari-hari, rasisme masih tumbuh subur di dunia ini. Masih ada kelompok etnis yang merasa merekalah yang paling hebat di muka Bumi. Mereka pun merasa berhak untuk menghina etnis lain yang dianggap sebagai warga kelas dua, terutama etnis dengan kulit berwarna.

Namun, perlawanan terhadap rasisme juga tidak kalah kuatnya. Baru-baru ini, seorang model keturunan Afrika merasa begitu tersinggung saat harus mengikuti fashion show yang diadakan oleh Fashion Institute of Technology di Manhattan. Model bernama Amy Lefevre tak percaya dia diminta untuk memakai aksesoris berupa kuping besar dan bibir merah tebal.

Amy jelas-jelas mengasosiasikan aksesoris tersebut sebagai rasisme. Apalagi, dia bukanlah model baru. Amy sudah malang melintang di dunia catwalk selama empat tahun terakhir. Dia pun merasa bahwa pengalaman fashion show kali ini merupakan pengalaman yang terburuk di sepanjang karirnya dan merasa sangat terhina karena disamakan dengan monyet.

Aku mengatakan bahwa sangat tidak nyaman menggunakan aksesori tersebut dan mereka jelas-jelas rasis. Mereka mengatakan bahwa akan baik-baik saja dan hanya merasa tak nyaman selama 45 detik. Aku tidak bisa menahan emosiku. Seluruh tubuhku bergetar," ucapnya dilansir dari Daily Mail.

Baca Juga: 5 Artis Hollywood Ini Pernah Tak Dapatkan Job Karena Rasisme

Model diminta pakai aksesoris mirip monyet
Aksesoris yang mirip monyet | nypost.com

Pada akhirnya, Amy tetap tampil di fashion show tersebut, namun dia tidak memakai aksesoris tambahan. Dia hanya mengenakan pakaian untuk ditampilkan saja. Setelah gilirannya selesai, Amy langsung keluar dari tempat acara tersebut. Fashion show ini sendiri digelar dalam rangka inaugurasi kelas fashion design.

Belakangan diketahui bahwa bibir tebal tersebut ternyata berasal dari mainan seks. Aksesoris tambahan ini dirancang oleh lulusan Fashion Institute of Technology yang bernama Junkai Huang. Dia berdalih konsep aksesoris tersebut sebenarnya untuk mengulas "fitur tubuh jelek". Dia tidak menyangka aksesoris tersebut akan menjadi kecaman banyak orang.

Salah satu mahasiswa yang menjadi panitia, sebenarnya mendukung Amy. Namun, Jonathan Kyle Farmer yang merupakan profesor di Fashion Institute of Technology sekaligus ketua dari MFA Fashion Design, malah meneriakinya. Sementara itu, model lainnya yang tidak berkulit hitam di fashion show tersebut, tetap memakai aksesoris yang dimaksud.

Baca Juga: Berbuat Rasis di Malaysia dengan Menghina Etnis China, Pria Asal Indonesia Ini Jadi Buruan Karena Memecah Belah

Artikel Lainnya

Lagian, aksesoris fashion shownya aneh-aneh aja, ya? Emang ada orang di kehidupan sehari-hari yang bakal memakai aksesoris semacam itu? Kalau menurut kamu sendiri, ini termasuk rasisme atau bukan?

Tags :