Misteri Fenomena “Cincin Peri” di Gurun Namib Afrika, Tanda dari UFO?
06 Oktober 2019 by Muchamad Dikdik R. AripiantoMasyarakat banyak yang percaya bahwa itu adalah jejak kaki dari para dewa, yang lain berpikir mereka dibentuk oleh peri menari atau UFO
Gurun Namib adalah salah satu tempat paling kering di Bumi, terletak di sepanjang pantai Atlantik Afrika barat daya. Dalam bahasa lokal ‘Namib’ berarti ‘tak berpenghuni’, atau ‘suatu wilayah kosong’.
Penamaan tersebut tampak disesuaikan dengan kondisi geografis di sana; dataran luas yang kosong, kering, dan merah, serta lanskap bukit pasir dan kerikil yang menjulang terik juga terjal. Kondisi ini membuat gurun itu kerap disama-samakan dengan kondisi planet Mars.
Saat musim panas suhu di Namib bisa mencapai 45 derajat celcius. Sedangkan pada malam hari bisa turun di bawah titik beku, hal inilah yang menjadikannya salah satu tempat paling tidak ramah di planet ini.
Kate Schoenbach reporter BBC melaporkan bahwa, dalam beberapa waktu lalu ditemukan sejumlah spesies yang mengejutkan telah berhasil beradaptasi di bagian planet yang gersang ini, seperti oryx, gajah, springbok, cheetah, hyena, burung unta dan zebra.
Baca juga: Mobil Tua di Ciwidey Ini Terlantar Tak Terurus, Namun Selalu Kengerian Dibaliknya
Dari banyak keajaiban Namib, salah satu fenomena paling menarik dan misteri terbesarnya adalah fenomena geomorfik yang dikenal sebagai "lingkaran peri". Kadang-kadang disebut "cincin peri".
Bila dilihat dari udara, hamparan Gurun Namib akan memperlihatkan terbaran bulatan-bulatan misterius berdiameter 1,5 hingga 6 meter. Bulatan-bulatan itu tampak nyaris sempurna.
Para ahli dikabarkan masih meneliti penyebab terjadinya bulatan-bulatan semacam itu. Hingga kini belum ada temuan yang dapat menerangkan fenomena tersebut. Namun, di kalangan penduduk Nimbia berkembang mitos seputar kemunculan ‘cincin peri’ itu.
Baca juga: Danau Rookpund, Neraka Jahanam di Dunia Nyata Tempat Ribuan Manusia Tewas Secara Misterius
Orang-orang setempat meyakini bahwa bulatan-bulatan itu muncul akibat ulah roh. Sebagian lagi meyakini bulatan itu adalah jejak langkah dewa mereka, dewa Maruku. Bahkan kabar lain yang berkembang menyebutkan bulatan-bulatan itu disebabkan oleh UFO.
Belum ditemukan suatu teori untuk memahami fenomena ‘cincin peri’. Beberapa tahun terakhir, para ilmuwan dari Nimbia, Jerman, Amerika Serikat, dan ilmuwan dari negara lainnya tengah mengadakan penelitian bersama di gurun Namib.
Sejauh ini, Eugene Marais, ahli etimologi dari Gobabeb-Namib Research Institute, sebuah pusat penelitian yang terletak di Namib, menjelaskan penemuan sementara terkait fenomena ‘cincin peri’.
Baca juga: Deretan Nomor Telepon Ini Dianggap Keramat di Berbagai Negara
Setidaknya ada dua teori yang ditemukan. Pertama, fenomena itu disebabkan kelangkaan air di wilayah Namib. Rayap atau semut gurun diduga membuat semacam lingkaran untuk membuat semacam tanah resapan.
Dengan membersihkan vegetasi dari tanah untuk menciptakan area tandus di tengah bulatan, membuat air hujan bisa meresap lebih dalam ke tanah. Hingga akhirnya, rayap atau semut gurun bisa mendapat cadangan air.
Teori kedua adalah persaingan vegetasi. Persaingan akar rerumputan untuk mendapatkan air menyebabkan tambalan gundul melingkar muncul sebagai reservoir untuk mengekstrak nutrisi dan air dari daerah sekitarnya.
Baca juga: Antara Indah atau Mengerikan! 15 Foto Ini Buktikan Alam Telah Menguasai Kita
Secara sederhana, ‘cincin peri’ itu muncul diduga disebabkan oleh rayap/semut gurun atau tumbuhan. Semuanya berupaya untuk mendapatkan pasokan cadangan air. Demikian dua teori yang coba menjelaskan fenomena 'cincin peri' di Gurun Namib.
‘Cincin peri’ selalu menghilang ketika musim panas datang. Lalu seperti ulah sebuah sihir, bulatan-bulatan itu akan muncul kembali ketika hujan turun.
Akhirnya, Marais menduga bahwa bercak-bercak aneh yang menghiasi gurun ini disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor. Namun hingga saat ini para peneliti belum bisa menjelaskan secara persis apa faktor-faktor tersebut, dan bagaimana mereka semua bekerja.
Hingga hari ini fenomena ‘cincin peri’ masih menjadi misteri. Mungkin saja, seperti satu mitos lain yang berkembang di penduduk setempat, bahwa bulatan-bulatan yang tertebar di Gurun Namib adalah jejak para peri yang menari.
Begitulah misteri tentang fenomena sebuah lubang-lubang misterius di Gurun Namib, Afrika. Dari mulai sebutan "cincin peri", "gerbang neraka" dan misteri yang belum terpecahkan lainnya.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi salah satu tempat paling menakjubkan sekaligus dianggap menyeramkan ini?