Miris, Seekor Gajah di Pekerjakan Dalam Festival Keagamaan Dengan Tubuh Kurus Kering!

Gajah Berusia 70 Tahun Harus Berjalan Jauh Setiap Malam Selama Festival Keagamaan

Beberapa makhluk hidup termasuk hewan memang ditakdirkan untuk dapat hidup berdampingan dengan manusia, baik untuk membantu pekerjaan sehari - hari ataupun hewan yang dijadikan sebagai ternak oleh manusia.

Sebagian besar memang hewan - hewan yang ada dimuka bumi ini bisa dimanfaatkan oleh manusia, namun tak semua karena ada beberapa hewan yang termasuk dalam kategori hewan dilindungi karena keberadaanya semakin lama semakin sedikit alias hampir punah.

Walaupun ada beberapa hewan mendapatkan predikat hewan yang dilindungi, namun masih saja ada orang yang tak bertanggung jawab memanfaatkan dan mengeksploitasi tenaga hewan tersebut.

Beberapa aktivis pecinta binatang pun terkadang dibuat geram oleh aksi eksploitasi beberapa orang yang tak bertanggung jawab ini.

Seperti kisah memilukan seekor gajah yang membuat organisasi Save Ekephant Foundation dari Thailand angkat bicara mengenai hal ini.

Gajah berusia 70 tahun berbadan kurun yang harus tetap bekerja | www.worldofbuzz.com

Sebuah fenomena miris yang terjadi di Sri Lanka ini diunggah di akun facebook Save Elephant Foundation, dalam captionnya disebutkan bahwa seekor gajah tua berusia 70 tahun dengan tubuh yang kurus dipekerjakan dalam festival keagamaan.

Penampilannya si gajah yang bertubuh kurus tidak nampak karna tubuhnya tertutup kain di sepanjang acara, sehingga tak ada satupun penonton yang tahu bagaimana wujud aslinya.

Ini Tikiiri, gajah betina perempuan yang tampak sakit pada usia 70 tahun. Dia adalah salah satu dari 60 gajah yang harus bekerja dalam pelayanan Festival Perahera di Sri Lanka tahun ini. Tikiri bergabung dalam pawai dari pagi hingga larut malam selama sepuluh malam berturut-turut.

Di tengah kebisingan, kembang api, dan asap. Dia berjalan beberapa kilometer setiap malam sehingga orang akan merasa diberkati selama upacara.

Tak ada yang melihat tubuh kurusnya dan kondisinya yang semakin lemah, karena tertutup oleh kostumnya.

Tak ada yang melihat air mata yang menetes di matanya, lantaran terluka terluka oleh lampu-lampu terang yang menghiasi topengnya.

Tak ada yang melihat kesulitannya melangkah ketika kakinya dibelenggu saat dia berjalan.

Untuk sebuah upacara, semua memiliki hak untuk berkeyakinan selama kepercayaan itu tidak mengganggu atau merugikan makhluk lain.

Bagaimana kita dapat menyebut ini sebagai berkat, atau sesuatu yang suci, jika kita membuat hidup makhluk lain menderita?

Hari ini adalah Hari Gajah Sedunia. Kita tak dapat membawa dunia yang damai kepada gajah jika kita masih berpikir bahwa fenomena ini dapat diterima.

Mencintai, tidak menyakiti, mengikuti jalan kebaikan dan kasih sayang, ini adalah Jalan Buddha. Saatnya untuk mengikuti

Artikel Lainnya

Pemandangan yang sangat miris memang melihat seekor gajah harus dipekerjaan dengan keadaan lemah dan tak berdaya seperti itu. Bagaimana menurut kalian apakah hewan dengan kondisi ini masih layak dipekerjakan.

Tags :