Lahan Konservasi Diubah Jadi Kebun Karet Oleh Warga, 8 Gajah Terpaksa Dievakuasi

Evakuasi gajah lahat
Gajah di kawasan konservasi Lahat, Sumatera Selatan terpaksa dievakuasi menyusul konflik dengan masyarakat. | www.detiksumsel.com

Agar terhindar dari konflik gajah-manusia.

Delapan ekor gajah di wilayah hutan konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Lahat, Sumatera Selatan harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyusul konflik dengan masyarakat yang makin memanas.

Gajah-gajah ini harus mengalah dan pergi dari habitatnya setelah lahan konservasi SDA Lahat berubah menjadi kebun karet warga.

Hal ini membuat stok makanan alami para gajah semakin menipis dan mendorong gajah untuk masuk ke daerah perkebunan warga. Lalu, bagaimana nasib para gajah setelah kejadian ini?

1.

Dipicu gajah masuk wilayah perkebunan

Evakuasi gajah lahat
Ilustrasi gajah. | mediaindonesia.com

Konflik antara gajah dan manusia ini dipicu karena beberapa gajah yang mengamuk dan masuk ke area wilayah perkebunan warga.

BKSDA Sumsel pun menyebut tindakan gajah ini dikarenakan stok makanan yang semakin menipis di hutan konservasi SDA Lahat.

“Stok makanan terbatas, ada gajah yang ngamuk dan rantainya putus. Karena itu, gajah masuk ke perkebunan masyarakat di sekitarnya,” ucap Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan dikutip dari Detikcom, Rabu (20/3).

2.

Pengubahan lahan konservasi menjadi lahan perkebunan

Evakuasi gajah lahat
Ilustrasi perkebunan karet | www.radar-palembang.com

Semakin menipisnya stok makanan gajah ini juga dikarenakan aksi pengambilalihan lahan konservasi yang diubah menjadi area perkebunan karet.

Adanya indikasi pengubahan lahan oleh warga ini diungkapkan langsung oleh Kepala Seksi BKSDA wilayah II Lahat, Martialis.

Äda sekelompok warga yang diketahui berasal dari Dusun Padang Baru ini telah menanam karet di kawasan konservasi. Dari cara penanamannya, lebih kepada ingin membatasi atau menandai lahan,” ucapnya.

3.

Dipindahkan menuju Muara Sugihan Banyuasin

Evakuasi gajah lahat
Gajah-gajah diangkut menggunakan truk oleh petugas BKSDA menuju kawasan konservasi Banyuasin. | news.detik.com

Kini delapan gajah yang diketahui sebagai gajah latih tersebut harus ikhlas dipindahkan oleh petugas menuju wilayah konservasi Muara Sugihan 21 Banyuasin.

“Kemarin (19/3) terpaksa kami pindahkan gajahnya. Kami nggak mau ada konflik, terutama dengan sekelompok masyarakat yang kini kian memanas,” kata Martialis.

Pemindahan gajah-gajah ini pun dilakukan menggunakan truk guna menghindari konflik yang makin memanas di lahan konservasi Lahat. Dari 10 gajah, baru delapan yang bisa dipindahkan.

“Total gajah disana ada 10 ekor, delapan di antaranya kami evakuasi dengan truk,” terang Genman Hasibuan.

4.

Sempat terjadi pemukulan dan pengancaman

Evakuasi gajah lahat
BKSDA Sumsel saat melakukan pembersihan pondokan liar di dalam kawasan konservasi SDA pada tahun 2017. | ksdae.menlhk.go.id

Suasana konflik juga semakin memanas karena adanya aksi pengancaman dan pemukulan pada beberapa pawang gajah di Lahat.

Hal ini dikarenakan ada beberapa petugas BKSDA yang mencabut pohon-pohon karet yang masuk dalam area hutan konservasi.

“Sempat ada pawang diancam dan juga dipukul, kami sudah melaporkan kepada polisi. Untuk pawang juga sudah divisum,” kata Martialis.

Artikel Lainnya

Konflik lahan antara manusia dan hewan seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi. Kita seharusnya juga memperhatikan keberlangsungan alam disekitar kita dan tidak mementingkan ego sendiri yang hanya membuat makin rusaknya lingkungan.

Belum lama ini, konflik manusia dengan hewan juga terjadi. Seekor orang utan di Aceh ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan dengan puluhan peluru di dalam tubuhnya.

Semoga kejadian konflik lahan dengan hewan seperti ini bisa diselesaikan dan manusia bisa hidup berdampingan dengan makhluk lainnya tanpa harus saling meniadakan.

Tags :