Miris! 50 Anak Pontianak Disebut Ready "Open BO" Saat Momen Tahun Baru

Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi | unsplash.com

Mereka rela banting harga demi dapat klien.

Laporan Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Eka Nurhayati, mengatakan kalau setidaknya akan ada 50 anak merencanakan ‘Open BO’ di malam Tahun Baru. ‘Open BO’ sendiri adalah istilah open booking online untuk layanan seks. Biasanya, seks komersial online ini dilakukan dengan aplikasi online.

KPPAD telah mengamankan sekitar 20 orang pada 15 Desember 2020 kemarin.

BACA JUGA: Viral Video Pemotor Hendak Jambret HP Pengendara Skuter, Warganet: Eits Gak Dapet

Ilustrasi prostitusi
Screen shot layar aplikasi "Open BO" remaja Pontiakan | kalbarsatu.id

“Setelah kami amankan 28 orang kemarin, handphone mereka itu disita. Dari situ terungkaplah, bahwa pada malam Tahun Baru nanti, akan ada sekitar 50 anak yang akan 'Open BO'. Untuk itu, kami minta para orang tua, dan orang dewasa lainnya, untuk benar-benar menjaga anak-anak di sekitar kita, agar tidak terjerumus ke prostitusi online yang sedang marak ini," jelas Eka dalam evaluasi kinerja KPPAD Kalbar 2020.

Eka Nurhayati menambahkan bahwa transaksi "Open BO" akan dilakukan mulai tanggal 29-30 Desember. Menilik dari hal itu, razia di hotel, kost dan tempat penginapan akan digencarkan oleh pihak KPPAD.

"Sudah ada beberapa yang masuk daftar mereka kita. Kami akan melakukan langkah antisipasi agar mereka tidak terjebak dalam prostitusi online," tegasnya.

BACA JUGA: Diam-diam Menjalin Hubungan Sedarah, Inilah 6 Kasus Inses Paling Menghebohkan

Selaku ketua, Eka meminta supaya Pemkot Pontianak ikut bertindak.

"Kalau saat kami turun nanti, masih ada hotel yang menerima anak-anak ini, kami akan meminta kepada Pemkot Pontianak untuk mencabut izin dari hotel maupun kost tersebut,” tegasnya.

Menurut Eka Pemkot Pontianak harus tegas, jangan sampai demi pajak hotel, keamanan anak-anak tersebut diabaikan dan malah terjerumus prostitusi.

"Jangan saling lempar tanggung jawab. Kita semua harus memberikan keamanan bagi anak-anak kita ini. Jangan sampai Kota Pontianak dicap sebagai Kota Pariwisata, dengan embel-embel prostitusi anak," terangnya.

BACA JUGA: Black Dahlia, Teka-teki Kasus Pembunuhan Paling Misterius di Dunia. Polisi Sampai Bingung!

Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi | unsplash.com

Mirisnya, anak-anak di bawah umur ini siap melayani tamu dengan banting harga. Tarif awal yang ditawarkan Rp 300.000 dibanting menjadi Rp 150.000.

Kasus ini juga sudah viral di media sosial. Berbagai komentar muncul di akun @lambe_turah yang memposting berita ini.

Akun @kha_puteri mengatakan kalau tarif itu terlalu kecil: “Kalau 150rb sekali maka K*C juga kurang,"

Komentar pedas juga dituliskan Akun @kartikadamayanti__: "mereka lagi berusaha untuk tidak jadi beban keluarga,".

Nyinyiran juga ditulis oleh akun @lalaak._: "Jualan nanas muda auto tajir ini mah,".

Artikel Lainnya

Apapun yang mendasari kelakuan anak muda ini tidak dibenarkan ya guys. Kegiatan seperti ini bisa merusak mental dan yakin deh cuma senang sesaat. Lebih baik tahun baru dihabiskan dengan kegiatan positif. Ingat pandemi masih melanda lho!

Tags :