Meski Penampilan Sangar, Geng Motor Jalanan di Selandia Baru Tunjukkan Aksi Kemanusiaan kepada Keluarga Korban
21 Maret 2019 by Amadeus Bima
Jangan nilai seseorang dari penampilan luarnya
Dukungan dan simpati terus mengalir kepada keluarga korban terorisme di Selandia Baru. Mulai dari pemimpin dunia, selebritis, rakyat biasa yang meletakkan bunga di depan masjid sebagai tanda belansungkawa, hingga geng motor berikut ini. Geng motor bernama Mongrel Mob ini adalah salah satu geng motor yang paling ditakuti di Selandia Baru.
Kelompok ini juga punya anggota di seluruh Selandia Baru. Tidak ada yang mau mencari gara-gara dengan geng jalanan ini. Hanya dengan melihat tato di sekujur badan mereka, orang-orang sudah mengkerut ketakutan. Apalagi, kelompok ini sudah sering terlibat berbagai kasus kriminal, jadi orang lebih memilih menjauh dari mereka.
Tapi, kelompok ini menunjukkan kalau segarang-garangnya mereka, mereka tak akan pernah melakukan pembantaian seperti yang dilakukan oleh Brenton Tarrant. Mereka justru memberikan penghiburan dan dukungan kepada keluarga korban penembakan brutal tersebut. Kelompok ini menjadi salah satu yang mengutuk tindakan tersebut dan memutuskan untuk berkunjung ke kota Hagley College pada hari Sabtu.
Kelompok Mongrel Mob ini bergabung dengan keluarga korban, warga yang melayat, dan para saksi serta korban yang selamat dari pembantaian tersebut. Anggota Mongrel Mob yang memakai t-shirt, jaket dan rompi khas kelompok tersebut menyapa para pelayat dan menghibur mereka.
Salah seorang anggota Mongrel Mob berkata bahwa Selandia Baru terluka karena serangan terorisme tersebut. Pria bernama Tanielu Fatu itu berkata:
Keluarga dan komunitas Muslim kami tidak pantas menerima serangan yang kejam seperti itu terhadap mereka. Serangan militan dari monster ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap tempat beribadah dan mereka yang meninggal dengan cara paling mengerikan yang bisa dibayangkan umat manusia.
Keluarga korban juga berterimakasih atas dukungan yang diberikan oleh Mongrel Mob. Harapannya adalah semoga sekarang tidak ada lagi prasangka dan diskriminasi di Selandia Baru dan di seluruh dunia. Jangan ada lagi yang mengaitkan aksi terorisme dengan agama, dan jangan pula menilai seseorang buruk hanya karena mereka berpenampilan sangar, seperti bertato atau memakai tindik.
Memang di balik setiap musibah, selalu ada berkah yang bisa dipetik. Mari kita mendoakan semoga para korban diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, semoga keluarga korban dan korban selamat diberikan ketabahan dan bisa pulih dari traumanya.
Semoga pula Brendon mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya tersebut. Kamu punya harapan juga nggak untuk korban terorisme di Selandia Baru? Tuliskan di kolom komentar, ya.
