Menikah Sambil Berinvestasi, Pria Ini Memberi Mahar Berupa 9 Produk Reksadana Kepada Calon Istrinya
24 Maret 2019 by Amadeus Bima10 tahun kemudian udah makin kaya aja nih
Pernikahan di berbagai negara termasuk di Indonesia, biasanya mensyaratkan adanya pemberian mahar. Hal ini semacam tanda kalau si wanita resmi menyatu dengan si pria menjadi satu keluarga. Jadi, kalau ada masalah rumah tangga, pihak keluarga tidak akan langsung ikut campur, tapi memberikan kesempatan kepada mereka lebih dulu untuk menyelesaikan.
Biasanya, mahar itu berupa uang tunai, emas, seperangkat alat shalat, mobil, rumah, dll, tergantung dengan kesepakatan dari keluarga dan juga kemampuan pihak mempelai laki-laki. Beda dengan pernikahan yang terjadi di Padang, Sumatera Barat berikut ini. Mempelai prianya memberikan mahar berupa 9 produk reksadana dan satu set kalung berlian.
Pasangan yang bernama Teja Amanda Putra dan Chintania Rosaline ini menikah pada 9 Maret 2019. Alasan Teja memberikan mahar berupa produk reksadana adalah karena mereka ingin berinvestasi pada generasi berikutnya. Apalagi, selama 10 tahun pasar modal Indonesia telah memberikan keuntungan cukup besar untuk Teja dan istrinya.
Rupanya, baik Teja dan Chintania telah menekuni Pasar Modal sejak masih di bangku kuliah hingga saat ini bekerja di Regulator Pasar Modal - Bursa Efek Indonesia dan TICMI. Mereka mengaku sudah merencanakan pemberian mahar produk reksadana ini dari jauh hari. Uniknya, 9 produk reksadana yang dijadikan mahar itu diterbitkan oleh sembilan aset manajemen yang berbeda.
Tak ayal, pernikahan ini menjadi viral dan dibahas oleh sejumlah media investasi. Pengawas Pasar Modal di Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Barat Taufik juga mengomentari pernikahan ini. Dia melihat trend pernikahan dengan mahar saham menunjukkan bahwa literasi dan inklusi keuangan khususnya Pasar Modal di kalangan millenial semakin meningkat.
Hal ini akan terus didukung oleh OJK supaya semakin banyak orang Indonesia yang terjun ke dunia investasi. Pasalnya, menurut Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Sumatera Barat Early Saputra, dalam 10 tahun terakhir, pasar Modal Indonesia memberikan keuntungan cukup besar. Bahkan, negara Indonesia berada di peringkat pertama dalam hal negara yang mendulang keuntungan banyak.
Sayangnya, hal ini tidak diikuti dengan minat warga Indonesia dalam berinvestasi. Jadi, keuntungan itu lebih banyak dinikmati oleh investor asing.
Nggak ada salahnya juga kan memberikan produk investasi sebagai mahar. Bisa aja 10 tahun kemudian memberikan hasil yang lumayan dan bisa membuat keluarga semakin makmur. Kamu sendiri pengen ngasih investasi seperti apa nih ntar ke calon istrimu?