Mencari Keadilan, Pria Ini Laporkan Diri Sendirinya Atas Kasus Pencurian 24 Tahun yang Lalu
16 Desember 2020 by Rina Siti RahayuDia ingin diadili secara adil.
Apa yang akan kamu lakukan jika terlibat dalam sebuah tindak kejahatan? Menjadi buron atau bertanggung jawab atas tindakanmu? Merasa kecewa dengan sistem peradilan Hong Kong yang dinilai tidak adil, seorang pria bernama Yip Wing-fat (58) memilih untuk melarikan diri dan menjadi buronan.
Ia akhirnya kembali pada Februari 2019 lalu untuk menyerahkan diri setelah 24 tahun menjadi buronan. Ia merasa sistem peradilan saat ini telah dianggap baik. Memang apa yang telah terjadi? Kok bisa dia memilih buron, ya?
Pada tahun 1993, Yip terlibat dalam sebuah kasus perampokan toko perhiasan di Hong Kong. Saat itu dua orang pria bernama Wu Nganhan dan Hoi Por dengan bersenjatakan pistol merampok sebuah toko. Mereka berhasil merampok emas senilai 1.25 juta dollar Hong Kong.
Namun rencana mereka untuk melarikan diri gagal karena mereka tidak menemukan mobil yang rencananya akan digunakan untuk melarikan diri. Mereka memilih membajak sebuah truk.
Baku tembak dengan petugas polisi pun tak dapat dihindari. Satu tersangka terkena peluru panas. Lima petugas dan seorang warga sipil terluka akibat granat yang dilemparkan oleh perampok.
Singkat cerita, Yip ditangkap oleh polisi karena. Ia ikut membantu perampok karena menjadi perantara antara perampok dengan penyedia mobil untuk para perampok melarikan diri. Yip sendiri menerima imbalan sebesar 50.000 dollar Hong Kong atas pekerjaannya tersebut.
Pada 1994, dalam masa pra-persidangan, Yip merasa pengakuannya tersebut tidak disengaja dan ia merasa tidak salah karena tidak ikut merampok toko tersebut. Namun klaim dari pria ini ditolak oleh pengadilan dan ia tetap dinyatakan bersalah.
Yip merasa ia tidak akan mendapat keadilan. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur sebelum persidangan dan menjadi buronan. Tapi akhirnya Yip menyerahkan diri setelah 24 tahun menjadi buronan.
Ia menganggap bahwa kini sistem peradilan menjadi lebih baik dan klaim dirinya yang tidak bersalah dapat diterima oleh pengadilan. Sehingga ia dapat bebas dan tidak menjalani hukuman.
Namun harapan Yip tidak terkabul. Pengadilan tetap menyatakan Yip bersalah karena ikut terlibat dalam perampokan walaupun ia memang hanya bertugas sebagai perantara perampok dengan penyedia mobil untuk kabur.
Yip dianggap sama bersalahnya seperti pelaku perampokan lain. Karena juri persidangan menganggap peran Yip cukup besar karena tanpanya, perampokan tersebut tidak akan terlaksana.
Pengadilan Tinggi Hong Kong menjatuhi hukuman 15 tahun penjara kepada Yip dan pelaku perampokan tersebut. Namun pengadilan tidak menghitung masa buronan Yip selama 24 tahun karena dianggap bukan sebagai tindak kejahatan.
Kita harus bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita. Padahal Yip bisa saja lho tidak menjadi buronan dan menerima hukumannya jika dia tidak egois dan bertanggung jawab. Ada-ada saja, ya?