Menang Tender Perumahan Subsidi, Kontraktor Ini Malah Bangun Rumah Tanpa Pondasi. Bupati Langsung Mengamuk
09 April 2019 by Amadeus BimaSekali kena gempa bisa rubuh semua ini rumahnya
Pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak awal berkuasa sudah gencar mensosialisasikan program sejuta rumah untuk rakyat. Targetnya adalah, pemerintah membangun satu juta rumah setiap tahunnya yang ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Rumah-rumah ini dibangun dalam sebuah tempat mirip kompleks perumahan, dengan berbagai fasilitas.
Karena targetnya adalah kalangan menengah ke bawah, tentu saja harganya juga murah. Seperti biasa, setiap proyek yang dilakukan oleh pemerintah akan melewati proses lelang. Para kontraktor yang mengajukan tender kemudian dipilih siapa yang bisa menyediakan spesifikasi berkualitas dengan harga yang sesuai dengan anggaran.
Jika hasil lelang sudah diumumkan, maka pemenang tender bisa langsung memulai proyek pembangunan rumah di wilayah yang telah ditentukan. Namun, sudah menjadi rahasia umum pula kalau lelang tender ini sering diwarnai dengan lobi-lobi antara mereka yang punya kekuasaan. Kontraktor yang rela memberikan fee, akan diusahakan menjadi pemenang.
Nah, karena sudah mengeluarkan fee untuk lobi, kontraktor tentu tidak mau rugi, dong. Akibatnya, spesifikasi yang semula diajukannya akan diturunkan kualitasnya. Seperti yang terjadi pada video satu ini. Seorang pemimpin suatu daerah di pesisir selatan Sumatera Barat, melakukan sidak ke proyek perumahan bersubsidi yang ditujukan untuk nelayan.
Namun, dia menemukan fakta mengejutkan ketika melakukan sidak tersebut. Rupanya, si kontraktor itu mengubah spek yang telah disepakati untuk menekan anggaran. Kontraktor langsung membangun rumah begitu saja di atas tanah tanpa menyiapkan pondasi terlebih dahulu. Pria yang diduga seorang bupati ini pun marah- marah kepada kontraktor tersebut.
Dia menyebutkan bahwa Sumbar adalah salah satu daerah yang rawan gempa. Kalau pembangunan ini terus dilanjutkan dan nantinya ditempati oleh warga, rumah ini bakalan roboh dalam sekejap ketika dilanda gempa.
Oleh karena itu, dia meminta kontraktor itu untuk bertanggung jawab. Semua rumah yang telah dibangun tanpa pondasi harus dibongkar dan dibangun ulang sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati. Jangan diturunkan kualitasnya hanya untuk menekan anggaran dan mencari keuntungan dengan mengorbankan keselamatan orang banyak. video ini juga ikut membuat netizen menjadi geram.
Andi Arwis Sappewali: Ya iyalah ga bisa ngomong, lah cm pengawas ece'2 dirantai makanan dia paling bawah, coba periksa semua panitia lelang, Direksi Lapangan PU, PPTK, PPK, KPA, Kadis, Satker, semuanya pasti tahu ada pelanggaran sejak lelang tp tutup mata.
Inang Zaenal Elmadury: Kmi perna dpt tawaran mngerjakan rmh subsidi skian ratus unit. Namun budgetnya hanya +- 60jt per unit. Dr pd rugi sndri ato mngurangi speck kualitas, terpaksa qt tolak.
Keterlaluan banget, kan? Semoga video ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah agar tidak terulang kembali. Seluruh proyek di Indonesia harus diawasi dengan benar karena potensi mark up sangat besar sekali. Kamu sendiri pernah menyaksikan kejadian seperti ini? Ceritain di kolom komentar, ya.