Ngeri! Di Guatemala Mayat Harus Bayar Pajak Jika Tak Ingin Diusir dari Kuburnya
15 Januari 2021 by Ririh DirjaSetelah mati pun mayat tidak bisa tenang
Apa yang akan terbersit di dalam pikiran kalian jika seorang mayat harus membayar pajak? Tentunya terdengar sangat aneh dan mengerikan, bukan? Jika selama ini kalian berpikir kematian adalah akhir dari segalanya dan tak perlu repot-repot memikirkan untuk membayar pajak, mungkin hal itu tidak berlaku di Guatemala.
Pasalnya, di sana seseorang yang sudah meninggal tetap harus membayar pajak jika tidak ingin mayatnya dikeluarkan kembali dari liang lahat.
Membayar sewa ruang bawah tanah
Dilansir dari Tagar.id, di Guatemala mayat disimpan di dalam ruang bawah tanah yang disewa setiap bulannya. Jika pihak keluarga tidak bisa membayar uang sewa bulanan, maka dengan terpaksa mayat tersebut akan dikeluarkan dari pemakaman itu.
Baca juga: Pengendara Mobil di Sumatera Disalip Ambulans Misterius Tanpa Pengemudi
Peraturan tersebut sudah dimuat dalam sebuah perjanjian sewa. Untuk enam tahun pertama, mayat yang dikubur tidak akan dikenakan biaya. Namun, setelah itu pihak keluarga akan dikenakan biaya sebesar USD 24 atau setara dengan Rp 330 ribu per empat tahun.
Mayat dibuang ke tempat sampah
Kalau ada pihak kelarga yang tidak mampu membayar uang sewa bulanan, maka mayat tersebut akan 'dibuang'. Bahkan banyak pemandangan mengerikan saat proses pembongkaran kuburan mayat itu terjadi.
Pasalnya kerap kali ada burung nasar (burung pemakan bangkai) yang mengelilingi kuburan yang digali dari atas. Mereka mengawasi gerakan setiap orang yang bersentuhan dengan mayat. Terlebih lagi bau mayat yang sangat menyengat karena sudah membusuk.
Baca juga: Cerita Mistis yang Menyelimuti Tol Jagorawi
Mayat-mayat tersebut kemudian dibungkus dengan plastik dan diberi label nama serta keluarga. Lalu disimpan di sebuah pemakaman umum sembari menunggu klaim dari keluarga. Namun jika tak ada klaim dari keluarga, mayat pun akan dibiarkan begitu saja hingga menjadi mumi karena proses alam.
Pekerja mendapatkan upah yang tinggi
Melakukan pekerjaan 'membuang' mayat ini memang bukan hal yang gampang. Oleh sebab itu para pekerja yang melakukan pekerjaan ini mendapatkan gaji yang tinggi.
Bahkan ada pekerja yang mengaku sudah menggali dan membersihkan makam 2.000 bayi. Mereka juga tidak takut kepada mayat-mayat tersebut karena menganggap jika arwah orang meninggal akan melindunginya.
"Tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada kami, karena orang mati akan melindungi kami," ungkap salah satu pekerja.
Siapa sangka jika mayat-mayat yang berada di Guatemala harus bernasib demikian. Hanya karena tidak bisa membayar uang pajak, makam mayat-mayat tersebut malah dibongkar.
Meskipun terdengar aneh dan konyol, namun peraturan tersebut sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat. Apakah menurut kalian peraturan ini masuk akal dan bisa dinalar?