Logo HUT RI Disebut Mirip Salib, Ngabalin: Jangan Sampai Perempatan Jalan Dibilang Tanda Salib
12 Agustus 2020 by Ari SetiantoAli Mochtar Ngabalin memberikan klarifikasi.
Belum lama ini warganet dihebohkan dengan logo kemerdekaan RI yang disebut mirip dengan tanda salib. Sontak hal itu ramai dibahas di media sosial. Banyak dari mereka yang pro dan kontra terkait hal tersebut. Ali Mochtar Ngabalin, sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden memberikan penjelasannya.
Ngabalin dibuat heran
Melansir Detik.com (10/08/2020), Ali Mochtar Ngabalin mengaku heran dan tak habis pikir kenapa logo kemerdekaan Republik Indonesia bisa dinarasikan sebagai tanda salib oleh kelompok tertentu. Ia pun menjelaskan bahwa hal itu tidak benar.
Baca Juga: Siswa yang Kritik Sekolah Online Angkat Bicara: Buat Apa Kalau Fasilitas Nggak Mendukung?
"Saya mau bilang juga, jangan-jangan nanti ada perempatan jalan, persimpangan di dekat rumahmu kau bilang lagi itu bentuk salib. Jangan kau jalanlah di atas salib itu karena dia berbentuk salib," kata Ngabalin dalam video, Senin (10/8/2020).
Ngabalin memberi penjelasan
Dari video klarifikasi tersebut, Ngabalin menegaskan bahwa logo tersebut bukan tanda salib. Ia mengatakan bahwa itu hanya imajinasi orang-orang tertentu saja.
Lebih lanjut, Ngabalin ingin masyarakat saling menghargai sesama bangsa. Bahkan, ia menyebut isu terkait agama ini bisa menurunkan imunitas di tengah pandemi Corona.
Baca Juga: PKS Sebut Habib Rizieq dan UAS Berpeluang Maju Pilpres 2024, Netizen: Aku Mau Pindah Negara
"Saya mau kasih lihat Anda lho, ini resmi yang keluar dari Kantor Staf Presiden. Coba lihat, kalau dia dalam bentuk horizon seperti ini. Tapi kalau Anda posisikan dia seperti dalam bentuk vertikal, nah pasti berbentuk seperti yang ada di kepalakmu. Jangan begitu!" jelas Ngabalin.
"Kita punya suasana ini dalam suasana pandemi, jangan sampai menurunkan imunitas kita. Semangat kebersamaan harus dibangun," lanjutnya.
Penjelasan terkait logo HUT RI
Terkait gaduhnya soal logo yang dinarasikan mirip salib, pihak Sekretariat Negara angkat bicara. Melalui Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama menjelaskan bahwa logo itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan tanda salib.
"Arti dan makna logo dan turunan ada di pedoman visual di atas," kata Setya Utama lewat pesan singkat, Senin (10/08/2020).
Kemudian Setya membagikan berkas "Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 & Pedoman Visual Penggunaan". Berkas ini juga bisa diunduh lewat situs setneg.go.id.
Baca Juga: Viral Video Diduga Oknum Kades Berduaan Bersama Istri Kadus, Peluk Mesra di Ruang Karaoke
Pada halaman 27 dalam berkas tersebut, tertulis maksud dari pemakaian supergraphic. Di dalamnya terdiri 10 elemen yang diambil dari dekonstruksi logo 75 tahun. Kemudian dipecah lagi menjadi 10 bagian yang merepresentasikan komitmen dan nilai luhur dari Pancasila.
"Untuk pengaplikasiannya, supergraphic ini cukup fleksibel karena bersifat abstrak yang merupakan rakitan dari 10 pecahan tadi menjadi satu kesatuan bentuk," tulis penjelasan terkait supergraphic.
Logo peringatan HUT RI ke-75 ini nantikan akan dicetak dalam umbul-umbul, billboard, spanduk, poster, media sosial hingga diimplementasikan dalam merchandise. Kalau menurut kalian apakah logo HUT RI ke-75 ini mirip tanda salib, guys?