Kurang Kasih Sayang, Siswi SMA Ini Prank Orangtua Telah Diculik dan Jasadnya Dibuang ke Laut

Ilustrasi penculikan | regional.kompas.com

Nekat prank orangtua jika dirinya telah diculik dan dibius orang asing

Beberapa hari lalu warga Makassar, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan kabar penculikan siswi SMA. Pelaku penculikan meminta tebusan Rp5 miliar kepada orangtua korban. Ternyata penculikan tersebut hanyalah rekayasa yang dibuat oleh siswi SMA itu sendiri.

Terbongkarnya rekayasa penculikan ini terungkap setelah polisi menemukan berbagai kejanggalan. Setelah diselidiki polisi, siswi berinisial IPS itu mengaku hanya ingin cari perhatian dari orangtuanya karena selama ini ia merasa kurang kasih sayang.

1.

Mengaku telah diculik

Ilustrasi penculikan | news.rakyatku.com

Awal kasus penculikan ini saat orangtua IPS melapor ke polisi pada hari Selasa (28/01/20) malam. Dilansir dari Kompas.com, Rabu (29/01/20), dalam laporannya, Irwanto (ayah IPS) mengatakan anaknya telah mengirim pesan padanya. Sang anak bercerita telah diculik dan dibius menggunakan sarung tangan hingga tak sadarkan diri.

Irwanto menerima pesan pada pukul 15.00 WITA bahwa penculik meminta tebusan Rp5 miliar jika ingin anaknya pulang dengan selamat. IPS mengirim pesan kepada ayahnya jika bola matanya akan diambil dan jasadnya dibuang ke laut apabila tebusan tak dibayar.

Baca juga: Berangkat Pukul 3 Pagi Demi Lomba Lari, Bocah Ini Nangis Saat Juara 1 Tak Dapat Hadiah

Malam harinya IPS kembali mengirim pesan kepada ayahnya jika ia ditinggalkan di hutan oleh para penculik. IPS ditemukan oleh pengemudi ojek online di Jalan Malino. Dalam sebuah video IPS mengatakan jika ia dibius oleh para penculik.

2.

Bongkar kejanggalan

Polisi saat kunjungi rumah IPS | www.tagar.id

Setelah IPS diantar pulang oleh ojek online, polisi langsung mendatangi kediamannya untuk dimintai keterangan. Dalam pengakuannya, IPS mengaku dibius oleh penculik dan tangannya diikat di pohon. Ia pun berhasil diselamatkan oleh seorang anak perempuan untuk membuka tali.

Anak perempuan itu membantunya berjalan melewati hutan bambu. Sampai akhirnya ia menengok ke belakang dan melihat hutan tersebut sudah berubah menjadi pemukiman warga. Apa yang diceritakan itu membuat polisi merasa janggal dengan kesaksian IPS.

Baca juga: Kesal Utang Tak Dibayar, Pria Ini Sumbang Amplop Kosong Bertuliskan Rp460 Ribu di Nikahan

“Katanya hutan itu hilang, berganti rumah-rumah dan pemukiman warga. Dia sempat salat isya disana,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko.

3.

Ingin cari perhatian orangtua

Ilustrasi penculikan | makassar.kompas.com

Polisi kemudian melakukan reka adegan ulang. Mendengar cerita IPS yang mengaku hutan berubah menjadi pemukiman membuat polisi merasa janggal. Setelah dimintai keterangan ulang, akhirnya IPS mengaku jika ia merekayasa penculikan tersebut.

Alasan IPS merekayasa penculikan itu karena dirinya merasa kurang kasih sayang dari orangtuanya. Ia sedih karena sering dimarahi kedua orangtuanya sampai akhirnya terpikir untuk merekayasa penculikan.

Baca juga: Viral Motor Plat Merah Seenaknya Masuk Jalur Busway, Saat Ditegur Malah Ngamuk!

“Iya benar prank lagi, dia melakukan ini (rekayasa) sebab kurangnya kasih sayang orang tua korban terhadap dirinya,” imbuh Indratmoko.

Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk tak main-main merekayasa kasus penculikan.

“Imbauannya jangan main-main dengan laporan penculikan karena ada ancaman pidananya,” tegas Indratmoko.

Artikel Lainnya

Dalam satu pekan, 3 kasus rekayasa penculikan menghebohkan Makassar. Tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang pantas ditiru karena bisa membuat masyarakat resah.

Tags :