Kisah Driver Go-Food Rela Kayuh Sepeda untuk Antar Makanan, Rajin 'Ngalong' hingga Sakit
11 September 2019 by Dea DezellyndaMotor rusak, Eko rela bekerja dengan menggunakan sepeda.
Eko Susilo (47) adalah seorang driver Gojek yang viral setelah menggunakan sepeda untuk mengantarkan makanan ke pelanggan. Sudah dua bulan sejak motor bebeknya rusak, Eko melakoni pekerjaannya sebagai driver ojek online (ojol) dengan menggunakan sepeda gunung.
Mantan sopir truk ekspedisi ini sering mendapat komplain pelanggan karena lama saat mengantar pesanan. Namun Eko mengaku tak pernah di-cancel oleh pelanggan dan selalu mendapat penilaian bintang lima di akhir orderan.
Antar pesanan menggunakan sepeda
Dilansir dari Detik.com, Rabu (11/9/19), sudah dua bulan sejak Lebaran, Eko Susilo tidak lagi bisa menggunakan motornya untuk mencari penumpang. Sejak motornya rusak, Eko menaruh harapannya pada sepeda gunung untuk mengantarkan pesanan makanan lewat aplikasi ojol.
Melakoni pekerjaan sebagai ojek online menggunakan sepeda tidaklah mudah. Eko sering mendapatkan komplain dari pelanggan saat lama mengantar pesanan. Eko selalu mengatakan kepada pelanggan jika dirinya menggunakan sepeda. Para pelanggan pun kebanyakan memaklumi Eko.
"Customer komplainnya kok agak lama (datang). 'Ya bu maaf Bu motor lagi rusak, ngomong terus terang gitu,'" ujar Eko saat ditemui di kediamannya, Jalan Bambu Kuning RT 03 RW 02, Kampung Sepatan Sepanjang Jaya, Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa (10/9/2019).
Baca juga: Cinta Lingkungan, Driver Ojol ini Memunguti Sampah Ketika Bekerja!
Rajin mengambil orderan
Selama menjadi ojol memakai sepeda, Eko mengaku tak pernah di-cancel oleh pelanggan meski pelanggan tahu dirinya mengantar makanan menggunakan sepeda. Eko juga mengatakan selalu mendapat penilaian bintang lima dari pelanggan.
Eko biasanya mulai bekerja sejak pukul 09.00 WIB sampai siang hari. Setelah itu Eko istirahat hingga maghrib lalu kembali bekerja.
“Sehari enggak tentu berapa orderan, soalnya tergantung (jarak) orderan, kalau jauh enggak kuambil. Paling jauh paling ke Mustikasari (Bantargebang). Tempo hari pernah antar pesanan 200 roti, aku ikat di belakang walaupun enggak ada joknya,” ungkap Eko dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/9/19).
Eko bahkan pernah bekerja dari malam sampai subuh. Saat itu ia berhasil mendapatkan 13 orderan.
“Pernah aku jalani sampai subuh, 'ngalong' (red: kerja sampai malam) dari malam sampai pukul 04.30 WIB dapat poin 19,5. Itu baru sekali,” kata Eko.
Sempat kelelahan hingga sakit
Eko sempat sakit karena kelelahan mengayuh sepeda. Saat itu Eko belum terbiasa bekerja menggunakan sepeda di usianya yang tak lagi muda. Eko tumbang terkena masuk angin dan diharuskan istirahat.
“Pas pertamanya kaget, balik ke rumah aku kerok. Angin itu, biar lancar lagi. Baru jalan seminggu, badan remuk itu,” tutur Eko.
Dua bulan lebih bekerja menggunakan sepeda, Eko masih sering merasa kelelahan harus mengayuh sepeda selama seharian. Sebelumnya Eko pernah ditawari untuk sewa motor tetapi harus setor Rp 10 ribu per hari. Eko pun merasa keberatan karena tak setiap hari orderan lancar.
“Kemarin sempat ditawari pinjam motor sama anak Go-Jek juga, tapi sehari harus setor Rp 10 ribu. Saya bilang, iya kalau orderan lancar, kalau enggak, gue ngumpanin elu namanya. Lu enggak capek, gue yang jalanin. Sehari saja dapatnya 2-3. Kemarin ini dari pagi sampai malam cuma dapet 1 doang,” pungkas Eko.
Eko telah bergabung menjadi driver ojek online selama empat tahun. Saat ini Eko harus bekerja menggunakan sepeda gunung setelah motornya rusak. Namun meski begitu, Eko pantang menyerah dan terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.