Kesal Melihat Bosnya Kentut Sembarangan, Seorang Pekerja Mengajukan Gugatan Mencapai Rp 18,2 Miliar

Ilustrasi kentut | beritahati.com

Dia mengklaim si bos sengaja kentut di depan wajahnya

Kentut adalah sebuah proses alami yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkan gas yang mengumpul di dalam lambung. Namun, karena outputnya tidak enak untuk dihirup, maka kamu disarankan untuk tidak kentut sembarangan. Sebaiknya, cara tempat lain dulu kalau mau kentut. Jangan malah nekat kentut di dalam lift atau di tengah-tengah rapat kalau tidak mau dilempari sepatu.

Namun, kasus kentut di Australia ini tidak hanya berakhir teguran atau lemparan sepatu, tapi malah sampai ke meja pengadilan. Seorang pria bernama David Hingst menggugat mantan bosnya karena sering kentut di depannya. David menuding Greg Short, bosnya, sering mengarahkan kentut secara sengaja ke arahnya sekitar 6 kali dalam sehari. Jumlah yang cukup untuk bikin David mual-mual dan tidak nyaman.

Karena merasa dirugikan dan dibully oleh bosnya, David menggugat perusahaan Construction Engineering sebesar 1,8 juta dolar Australia atau setara dengan Rp18,2 miliar tahun lalu. Kentut si bos diklaim menyebabkan kerugian immateril berupa "stress parah" kepadanya. Sayangnya, baru-baru ini Pengadilan Negara Bagian Victoria menolak gugatan tersebut. Karena tak terima, David pun naik banding.

Ilustrasi kentut | oddee.com

Saya sedang duduk dengan wajah menghadap ke dinding dan dia masuk ke ruangan yang kecil dan tanpa jendela. Dia kentut di belakang saya dan langsung pergi. Dia melakukan tindakan ini lima atau enam kali sehari."

Namun, di persidangan Greg membantah tuduhan David tersebut. Dia mengaku tidak ingat pernah sengaja mengentuti David. Mungkin dia pernah kentut di dekat David, tapi tidak dengan sengaja untuk membully David atau menyebabkan stress parah kepadanya. Perdebatan semakin panas karena David memanggil Greg "si bau" dan kemudian menyemprotkan deodoran ke arahnya.

Artikel Lainnya
Ilustrasi kentut | thinkstock.com

David mengklaim kalau mantan bosnya itu memang sengaja kentut di dekatnya agar dia keluar dari perusahaan itu secepatnya. Selain itu, David juga menuduh Greg mengejek dirinya dengan sebutan "idiot" dan menghina hasil pekerjaannya. David juga menganggap kalau pengadilan sebelumnya bersikap bias terhadap kasus tersebut dan tidak memberikan keputusan yang adil.

Namun, hakim Phillip Priest di pengadilan banding mengatakan bahwa pengadilan sebelumnya sudah bersikap cukup adil. Sayangnya, belum diketahui bagaimana akhir dari kasus tuntutan gara-gara kentut ini. Apakah David akan dimenangkan, atau pengadilan banding justru menguatkan putusan sebelumnya.

Ilustrasi kentut | google.com

Tapi, dari kasus ini kamu bisa belajar untuk tidak kentut secara sembarangan di depan orang lain. Kalau dianggap menyebabkan gangguan publik atau perbuatan tidak menyenangkan, maka kamu bisa berakhir dengan tuntutan di pengadilan, loh. Jadi, ubah sikap mulai sekarang, ya.

Tags :