Kesal! Ibu di Samarinda Tega Cekik Bayinya Usai 8 Hari, Lalu Dibuat Status WA
11 Juni 2020 by Mabruri Pudyas SalimDiduga karena kesal pada ayah sang jabang bayi.
Normalnya, seorang ibu pasti tak ingin bayinya menderita dengan alasan apa pun. Dia pasti akan berusaha keras untuk membuat bayinya merasa aman dan nyaman tanpa gangguan. Namun tidak dengan ibu satu ini. Dia justru menyakiti bayinya sendiri yang masih berusia 8 hari dengan cara mencekiknya.
Parahnya lagi, aksi keji tersebut ia rekam dengan kamera ponsel dan ia bagikan melalui status WhatsApp (WA). Video yang kemudian diketahui dibuat oleh warga Samarinda, Kalimantan Timur itu akhirnya viral. Menanggapi viralnya video tersebut, akhirnya kepolisian setempat mencari sumber video itu.
Dilansir dari Detik.com (10/06/2020), Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Kota, Iptu Abdillah Dalimunthe membenarkan bahwa penyiksaan itu dilakukan oleh ibu si bayi yang merupakan warga Samarinda. Dengan menggandeng Lembaga Perlindungan Ibu dan Anak, polisi kemudian mengamankan pelaku dan korban.
Baca Juga: Heboh Gadis Muda di Jambi Diduga Diculik, Ayah Korban: Lari Nak Minta Tolong Warga
"Bersama lembaga perlindungan, kami telusuri video itu hasilnya memang benar terjadi di Kota Samarinda," kata Iptu Abdillah, Rabu (10/6/2020).
Pelaku diketahui merupakan warga Jalan Pelita 4, Perumahan Handil Kopi, Samarinda. Di sana dia tinggal bersama kedua orangtuanya. Sampai saat ini, pelaku belum menikah dengan ayah si bayi.
Dari keterangan itulah muncul dugaan bahwa perbuatan keji sang ibu dilakukan karena merasa kesal dengan ayah si jabang bayi.
Baca Juga: Cabuli Balita di Penitipan Anak, Pelaku Tawari 'Uang Damai' ke Ibu Korban Biar Lolos Hukum
"Mulanya dia kesal, dia kemudian bikin video dan dimasukkan status WA. Tapi kemudian viral," imbuh Abdilah.
Diketahui, ada dua video yang beredar dengan durasi 11 detik dan 24 detik. Video pertama memperlihatkan bayi dicekik hingga wajahnya memerah.
Sementara itu, video kedua memperlihatkan tangan sang ibu yang meremas beberapa bagian tubuh bayi, kemudian diakhiri dengan memukul sang bayi hingga menangis.
Baca Juga: Dikira Nge-prank, Siswa SMP di Madiun Biarkan Temannya Tenggelam di Sungai
"Hasil pemeriksaan sementara, motifnya karena kemarahan pada ayah si bayi yang diduga sedang mendekati perempuan lain," jelas Abdilah.
Sampai saat ini, polisi masih mendalami kasus ini. Sementara itu, korban yang masih bayi telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sedangkan sang ibu sedang diupayakan menjalani pemeriksaan kejiwaan ke psikolog.
Perlu diketahui keinginan yang muncul dalam diri ibu untuk menyakiti bayinya sendiri disebut dengan istilah postpartum psychosis. Itu merupakan gejala depresi yang dialami ibu setelah melahirkan.
Gejala depresi ini bersifat spontan, cepat datang dan cepat menghilang. Meski begitu dampak yang ditimbulkan bisa lebih parah daripada baby blues dan postpartum depression.
Postpartum psychosis bisa mendorong sang ibu menyakiti bahkan membunuh bayinya sendiri. Pasalnya postpartum psychosis akan membuat penderitanya mengalami halusinasi dan delusi, yang membuat ibu tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dan salah.