Bukannya Empati, Netizen Ini Sebar Ujaran Kebencian Sesaat Setelah Gempa Terjadi
30 November 2019 by Disfira Ika
Memanfaatkan kesempatan untuk jadi terkenal
Sebagai manusia yang beradab, tentu sebagian besar darimu akan berempati ketika musibah menimpa orang lain. Sebut saja ketika gempa mengguncang Donggala dan Palu di Sulawesi Tengah.
Guncangan berkekuatan 7,7 SR yang terjadi pada Jum'at sore (28/8/2018) lalu menelan korban tewas ratusan jiwa, luka-luka dan hilang. Berbagai ucapan belasungkawa dan bantuan datang dari berbagai pihak. Tercatat sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan kepada Indonesia.
Namun, fakta sebaliknya justru dilakukan oleh beberapa netizen asal Indonesia. Bukannya berempati dan turut berduka, beberapa orang ini malah bersyukur. Dilansir dari unggahan akun Facebook-nya, ia senang karena bencana tersebut berhasil menyapu bersih polisi dan tentara.
Bersyukur dan disambut baik oleh “temannya”
Game over:
#Alhamdulillah...
#Kabar_gembira
#Untuk_kaum_muslimin
#tentera_tentera_allah #membantai_mereka
Dari unggahan tersebut pula, akun Facebook Yati Maryln juga mengunggah sebuah berita dari Mata Media. Artikel yang dilansir menyebutkan bahwa korban tak hanya datang dari warga sipil, tapi polisi dan tentara turut juga menjadi korban keganasan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Parahnya lagi, posting-an tersebut ditanggapi dengan ucapan takbir dan ungkapan kebahagiaan dari bahagian dari beberapa warganet lainnya.
Baca juga: Film Tentang Bencana Alam Paling Dahsyat
Di-reupload oleh Generasi Muda NU
Tanpa menunggu lama, screenshoot unggahan dan komentar netizen yang tidak punya rasa kemanusiaan tersebut tersebar luas hingga diunggah ulang oleh Generasi Muda NU.
Ratusan netizen lain turut mengomentari unggahan halaman Generasi Muda NU tersebut. Banyak yang mengecam hingga geleng-geleng kepala akibat ulah dari oknum yang “berbahagia” tersebut. Di tengah krisis bencana, masih saja ada sekelompok orang yang mencari perkara baru.
Ahmad Marzuki: Kalau sudah togat-togut, itu bahasanya HTI. Dikit-dikit takbir. Islam kok bengis kayak gitu. Saya berlindung kepada Allah dari golongan yang mudah mengafirkan orang lain.
Deana Fauza: Masih ada yang menyangkal betapa bahayanya HTI saat ini? Mereka bersyukur karena ada korban jiwa akibat bencana. Astagfirullah. Ampuni kami ya Allah.
Wisnu Dewabrata: Setelah saya coba lihat-lihat dalamnya sepertinya, memang akun simpatisan atau malah anggota ISIS.
Amin Gustiono: Di saat orang-orang dan bangsa sedang berduka, di situ lah para kampret berpesta pora. Lihat saja komentar nyinyir mereka. Benar-benar manusia tidak punya hati dan rasa.
Mas Pur Alifandra Akbar: Masih layak kah mereka kita sebut manusia? Menjadikan musibah untuk cocokologi dan memperolok saudaranya sedemikian keji.
ArmyReno Chris: Belajar agama di mana ya mereka sampai nggak punya hati? Rasulullah saja masih baik kepada yang membencinya, ini malah senang kalau saudara senegaranya dapat musibah.
Akan lebih bijak untuk lebih memperhatikan unggahan sebelum di-post di media sosial. Jika tidak ada hal baik yang bisa dibagi, diam adalah salah satu hal yang lebih baik daripada menyebar ujaran kebencian. Semoga tidak ada lagi oknum yang membuat rakyat terpecah belah karena perbedaan pandangan sepele seperti ini.
