Kecanduan Film Porno, Siswa SD dan SMP Perkosa Siswi SMA Hingga Hamil di Probolinggo

Ditemukan banyak video porno yang disimpan di HP kedua pelaku. Kedua pelaku juga mengaku sering melampiaskan nafsu mereka sendiri sambil nonton video panas tersebut.

"Kasus ini juga berawal saat pelaku yang SMP usai nonton video porno," kata Eddwi.

Pelaku berinisal M yang masih dibangku SMP akhirnya berani melampiaskan nafsunya dengan memperkosa korban, siswa SMA.

Parahnya lagi, salah satu pelaku yang merupakan siswa SMP adalah sepupu korban. Pelaku tesebut berinisial M, masih duduk di bangku SMP karena sudah beberapa kali tidak naik kelas. Sementara, pelaku yang masih duduk di bangku SD berusia 13 tahun.

"Korban ini masih berkerabat dengan pelaku yang SMP. Korban memang tinggal di rumah orangtua pelaku SMP sejak kecil," ujar Eddwi.

Edwin menjelaskan korban memang menumpang di rumah orangtua M, di Kabupaten Probolinggo. Korban sudah menumpang sejak masih kecil bersama keluarga tersebut.

Korban pertama kali diperkosa pada April tahun lalu. Korban menolak namun sia-sia karena M mengancam akan mengusir dari rumah orangtuanya jika berani menolak permintaannya.

Korban awalnya diperkosa oleh M, namun di lain waktu, M mengulangi pemerkosaan tapi kali ini mengajak temannya yang masih SD. Pemerkosaan yang ketiga kali dan seterusnya dilakukan bersamaan. Bahkan ada yang dilakukan sendiri oleh pelaku SD.

"Dari aksi pertamanya, pelaku melakukan perbuatannya lagi. Pada aksi keduanya, pelaku mengajak temannya yang masih SD," kata Eddwi.

Perbuatan bejat kedua pelaku ini dilakukan di rumah pelaku M ketika orangtuanya tak ada di rumah dan keadaan sedang sepi.

Korban yang mengaku hamil pun membuat membuat kedua pelaku ketakutan dan berhenti memperkosa korban. Akhirnya, kelakuan keji ini terkuak setelah korban yang hamil besar diketahui oleh orangtua pelaku M.

"Pelaku telah memperkosa korban sekitar 5 kali hingga korban hamil. Dan pihak keluarga baru tahu bahwa pelakunya adalah M dan temannya yang masih SD," kata Eddwi.

Berita ini membuat warga sekitar kediaman pelaku M mengadu dan memaksa kepada polisi untuk segera mengambil tindakan. Kedua pelaku pun langsung ditangkap karena diduga telah melakukan tindakan pidana pemerkosaan anak di bawah umur.

"Pelaku terancam pasal 76 D Jo pasal 81 UU RI, nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan perempuan dan anak. Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Namun kami akan koordinasikan lagi kepada kejaksaan negeri, karena para pelaku juga masih berusia di bawah umur," tandas Eddwi.