Kasus Perkosaan di Tangerang Terungkap, Korban Digilir 3 Pria dengan Modus Ini
23 Agustus 2019 by Mabruri Pudyas SalimTempat kejadian pemerkosaan ini memang sering disewakan.
Dua kasus pemerkosaan terjadi di Tangerang. Kasus pertama dilakukan oleh pelaku yang berinisial H (24), yang merupakan rekan kerja korban (D) di sebuah konter HP. Sementara itu pada kasus lain, korban berinisial AD sampai digilir oleh tiga pelaku, yakni A (19), R (18), dan RS (19).
Meski itu adalah dua kasus yang berbeda, namun modus yang dilakukan oleh para pelaku sama. Mereka mengajak masing-masing korban jalan-jalan, lalu kemudian memberinya minuman keras hingga tak sadarkan diri. Tempat kejadian perkaranya juga di sebuah apartemen yang sama.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (22/08/2019), beda dari kasus tersebut adalah alasan para pelaku untuk membujuk korban. Pada kasus yang melibatkan tiga pelaku, A yang sudah berstatus sebagai tersangka, meminta korban untuk menemaninya menemui bosnya. Namun alih-alih diajak menemui bos, AD malah dibawa ke sebuah kamar di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang.
"Korban AD awalnya memang sudah kenal lama dengan tersangka A. Tersangka A ini yang jemput korban. Alasannya korban menemaninya untuk bertemu bosnya. Dan pelaku justru dibawa ke sebuah hotel yang sudah ada dua temannya, tersangka R dan RS," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan.
Di sanalah, R dan RS sudah menunggu. Pada saat itu para pelaku memberi korban minuman keras hingga tak sadarkan diri.
"Setelah tidak sadar, pelaku A langsung melakukan pemerkosaan. Setelah pelaku A, dilanjut dua temannya," jelas Ferdy.
Baca juga: Terkuak! Ternyata Ini Cara Suami Bujuk VA hingga Mau Diajak 'Gangbang'
Pada kasus yang lain, tersangka H melakukan perbuatan bejatnya terhadap D, setelah bersedia mengantarkan korban mencari rumah kontrakan. Dia juga memberikan minuman keras kepada D. Hanya saja, minuman keras tersebut diberikan H di tengah perjalanan saat mencari rumah kontrakan.
"Pelaku H ini membawa mobil. Dia memberikan minuman di tengah jalan. Setelah tidak sadar, baru diajak ke apartemen yang menyerupai hotel itu," kata Ferdy melanjutkan.
Berbagai alasan dikatakan H untuk memaksa korban agar mau meminum minuman keras yang diberikannya. Bahkan pelaku sempat mengatakan bahwa minuman keras yang ia berikan dapat menambah nafsu makan dan berat badan.
"Pelaku H mengajak korban untuk minum minuman keras jenis Soju. Alasannya minuman tersebut bagus untuk menggemukkan badan dan menambah nafsu makan," kata Ferdy.
Baca juga: Ayam Kampus di Palembang Pasang Tarif Rp 10 Juta Sekali Kencan!
Setelah minum miras tersebut, D akhirnya tidak sadarkan diri. Pelaku H yang melihat korban sudah tak berdaya langsung memesan kamar di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang, pada pukul 11.30 WIB. Setibanya di apartemen tersebut, pelaku H langsung membawa korban D ke kamar. Saat itulah H langsung melakukan aksi bejatnya terhadap korban.
"Ini kami ketahui setelah memeriksa barang bukti CCTV yang gambarnya terlihat pelaku H dan D masuk bersama. H menggendong D yang sudah tidak berdaya," ujar Ferdy.
Setelah terjadi dua kasus pemerkosan di tempat yang sama, yakni Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang, Ferdy mengimbau para pemilik apartemen untuk meningkatkan keamanan untuk mencegah adanya tindakan asusila. Peningkatan keamanan yang ia maksud adalah dengan melakukan pengawasan terhadap penyewa.
"Pihak pengelola apartemen atau hotel agar lebih mengetatkan keamanan. Jangan sampai tempat tersebut dijadikan tempat melakukan tindakan asusila," kata Ferdy di Polres Tangsel, Rabu (21/8/2019).
"Jadi kembali pengawasan dan lebih mengecek apabila ada hal-hal yang mencurigakan atau tidak," imbuhnya.
Menurutnya, pengawasan sangat penting untuk dilakukan oleh setiap pengelola aparteman. Pasalnya, hampir setiap kamar di apartemen tersebut dapat disewa dengan sangat mudah. Sehingga dengan meningkatkan pengawasan, kejadian semacam ini bisa dihindari ke depannya.