Desakan Gaya Hidup, Ayam Kampus di Palembang Pasang Tarif Rp 10 Juta Sekali Kencan!

Fenomena ayam kampus
Fenomena ayam kampus | anthonycarbonepersonalinjurylawyer.com

Demi penuhi gaya hidup, ayam kampus ini rela terjun ke dunia prostitusi.

Fenomena ayam kampus marak terjadi di berbagi daerah, salah satunya di kota besar seperti Palembang. Pelaku merupakan oknum mahasiswi yang biasanya terdesak gaya hidup mewah membuat mereka nekat melakoni dunia prostitusi.

Ayam kampus pada dasarnya berbeda dengan PSK yang secara terang-terangan menawarkan jasa pelayanan seks. Ayam kampus terkesan lebih eksklusif dan lebih pemilih dalam menerima pelanggan.

Pengakuan dari pelanggan juga mengaku lebih senang kalau memakai jasa ayam kampus karena dinilai lebih profesional, berkelas, dan lebih memuaskan.

1.

Tak sembarangan terima pelanggan

Fenomena ayam kampus
Ilustrasi ayam kampus | nasional.tempo.co

Fenomena ayam kampus memang bukan menjadi hal baru. Ayam kampus sendiri adalah sebutan untuk mahasiswi yang menawarkan layanan seks. Mereka memiliki kesan lebih eksklusif dengan tarif yang tinggi untuk sekali kencan.

Dalam mencari pelanggan pun ayam kampus tak bisa sembarangan. Seperti pengakuan dari MS (21), ayam kampus asal salah satu universitas swasta di Palembang ini. MS mengaku harus tahu latar belakang dari pelanggan dan tidak mau kalau dari kalangan mahasiswa.

“Kalau saya sih lebih pilih pelanggan, tidak mau dari kalangan mahasiswa atau orang yang kita tidak tahu latar belakangnya,” ujar MS, Selasa (13/8/2019) dikutip dari Tribunnews.com.

Biasanya ayam kampus memasang foto seksi nan menggoda di media sosial, lalu pelanggan akan mengirimkan pesan menanyakan bisa ‘dipakai’ atau tidak.

Setelah itu, MS baru mencari tahu terlebih dulu latar belakang pelanggan. Apabila dirasa aman dan berdompet tebal, baru MS membicarakan tarif dan lokasi.

“Saya lebih ke eksklusif, nggak mau sembarangan pilih pelanggan. Nanti bisa-bisa rupanya kita dijebak. Apalagi sekarang kasus prostitusi online sedang maraknya diungkap,” jelasnya.

Baca juga: Terkuak! Ternyata Ini Cara Suami Bujuk VA hingga Mau Diajak 'Gangbang'

2.

Pasang tarif yang tinggi

Fenomena ayam kampus
Ilustrasi ayam kampus | nasional.tempo.co

Kesan eksklusif dari ayam kampus membuat fasilitas yang harus disediakan pelanggan juga tak boleh sembarangan. Salah satunya adalah lokasi berkencan minimal harus hotel bintang tiga. Masalah tarif, MS mengaku mematok harga mulai dari Rp 1 juta untuk short time dan paling besar Rp 5 juta untuk long time.

“Biasanya kalau saya sih langsung minta DP sama pelanggan kalau memang dia serius. Setelah ditransfer baru langsung ketemuan di lokasi dijanjikan. Jika dapat pelanggan yang sudah mapan biasanya suka kasih lebih. Ya bisa sampai Rp10 juta,” ungkap MS.

MS mengaku kalau ia nekat terjun ke dunia prostitusi karena desakan gaya hidup. Kiriman dari orangtuanya di kampung hanya cukup untuk makan dan membayar kuliah, sedangkan gaya hidupnya membutuhkan biaya lebih.

“Kiriman orangtua dari kampung cukup untuk kuliah dan makan. Nah, kalau mau biaya nongkrong dan beli terpaksa begini,” jelasnya.

3.

Pengakuan pelanggan ayam kampus

Fenomena ayam kampus
ilustrasi prostitusi | manado.tribunnews.com

Salah seorang pelanggan ayam kampus, Boy (nama samaran), memberikan pengakuan mengapa ia lebih memilih jasa ayam kampus. Boy mengaku jika memakai jasa ayam kampus akan mendapatkan sensasi lebih memuaskan. Dari segi attitude juga sangat profesional, sehingga wajar jika memasang tarif tinggi.

“Ayam kampus itu lebih eksklusif dan berkelas, karena tidak sembarangan orang bisa pakai jasanya. Walau harus bayar Rp 2 juta tidak masalah yang penting berkelas dan pelayanan lebih memuaskan” ungkap Boy.

Berbeda lagi dengan pengakuan dari Jo (nama samaran). Ia mengaku menjadikan ayam kampus sebagai teman bersenang-senang.

Awalnya Jo memakai jasa ayam kampus dengan membayar seperti pelanggan lain, namun setelah akrab Jo tak lagi diminta bayaran.

“Awal-awalnya bayar Rp 1 juta, setelah itu kita akrabin. Selanjutnya tinggal suka sama suka aja,” pungkas Jo.

Artikel Lainnya

Pengakuan dari MS dan juga pelanggan ayam kampus memang membuat geleng-geleng kepala. Bagaimana pun fenomena ayam kampus di berbagai daerah bukanlah hal baru dan sudah marak terjadi. Gaya hidup mewahlah yang suka melatarbelakangi mahasiswi rela terjun ke dunia prostitusi.

Tags :