Jual Sajadah Sebagai “Karpet”, Pemilik Olshop Ini Dikecam Publik!

Ilustrasi sajadah
Ilustrasi sajadah | amp.suara.com

Pihak olshop akhirnya meminta maaf!

Seorang mahasiswi jurnalis dari Universitas Salford, Khadijah Rizvi menyampaikan kritiknya terhadap sebuah toko online shop. Bukan karena transkasi jual beli yang tidak lancar, melainkan toko online tersebut diketahui telah menjual sajadah dengan sebutan “ Karpet Yunani Berenda”.

Rizvi menganggap hal itu sebagai pelecehan dan penghinaan terhadap kaum muslim, sebab siapapun pasti tahu, termasuk sang penjual, bahwa di dalam sajadah tersebut juga sudah ada gambar Ka’bah.

Baca Juga : Poster Konser Via Vallen Disomasi, Diduga Cantumkan Gambar yang Melecehkan Agama Hindu

Ilustrasi sajadah
Sebuah toko online menjual sajadah dengan sebutan "Karpet Berenda" | news.okezone.com

Dilansir dari Okezone.com (9/7/2020), sebagai bukti gadis itu mengunggah tangkapan layar dari gambar-gambar sajadah yang diposting di Toko Shein. Unggahan mahasiswi tersebut lalu menjadi viral di media sosial.

Saya jijik. Saya marah. Shein mengambil untung dari sajdah Muslim (janemaz / sajadah) dengan menjualnya sebagai ‘karpet pinggiran’ untuk orang-orang gunakan bersantai di sekitar rumah, tulisnya sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor pada Kamis (9/7/2020).

Dia juga mengungkapkan beberapa dari sajadah tersebut memiliki cetakan Ka’bah di atasnya, yang menurutnya adalah penghinaan yang besar. Penggunaannya bahkan jauh dari fungsi sebenarnya, yaitu dari alat untuk beribadah dijadikan sebagai alas untuk bersantai atau dekorasi rumah.

Baca Juga : Dianggap Lecehkan Islam, Ini Berbagai Adegan Kontroversial di Drama Korea 'Man Who Dies to Live'

Artikel Lainnya
Ilustrasi sajadah
Sebuah toko online menjual sajadah dengan sebutan "Karpet Berenda" | twitter.com

Beberapa memiliki cetakan Ka’bah di atasnya. INI SANGAT MENGHINA, tidak hanya itu tidak sopan, tetapi mereka sekali lagi mengganti nama dan mencuri kredit dari seluruh agama saat ini, dengan tidak menamakannya sebagai sajadah Muslim, yang memungkinkan orang untuk menggunakannya dengan santai sebagai tikar dekoratif.

Bahkan Rizvi mengunggah tangkapan layar yang menampilkan review pelanggan yang menggunakan sajadah tersebut sebagai dekorasi rumah, menggunakannya sebagai penutup untuk meja kopi serta alas mangkuk makan kucing.

Selain Rizvi, seorang vlogger kecantikan bernama Nabela Noor juga meminta kepada Shein supaya pihaknya segera menghentikan penjulan sajadah sebagai alat dekorasi rumah tersebut.

Ilustrasi sajadah
Ilustrasi sajadah | amp.suara.com

Pihak shein meminta maaf

Setelah tahu bahwa penjualan sajadah yang ia sebut sebagai “ Karpet Berenda” menuai kecaman dari banyak pihak, akhirnya pada Selasa (7/7/2020), melalui akun instagramnya yang diikuti 11 juta warganet, ia menyampaikan permintaan maaf sekaligus menarik penjualan sajadah tersebut dari toko onlinenya.

Sebagai merek global, kami bersumpah untuk melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam mendidik diri kita sendiri tentang budaya, agama dan tradisi yang berbeda untuk memastikan komunitas kita yang beragam dihormati dan dihormati, tulisnya paa unggahan permintaan maaf tersebut.

Pihaknya mengaku sangat menyesal dan berharap semua orang yang merasa sakit hati serta tersinggung dapat memaafkan kelancangannya tersebut.

Baca Juga : Ustaz di Malaysia Sebut Suami yang Lecehkan Istrinya Normal, Netizen: Hormati Wanita

Pria yang dianggap hina Ka’bah ditangkap polisi

Seorang pria yang telah melepaskan kewarganegaraan Indianya ditangkap oleh Kepolisian Arab Saudi lantaran dianggap menghina Ka’bah, penangkapan tersebut terjadi pada Selasa (22/11/2016). Dikutip dari Republika.co.id (22/11/2016), pria itu diduga menempatkan gambar Buddha di Ka’bah dan dinggap telah menghina Ka’bah.

Departemen investigasi menangkap dan menahan tersangka yang diduga menghina situs suci umat Muslim dengan menempatkan gambar Buddha di Ka’bah, ucap juru bicara Riyadh sebagaimana dikutip dari Al Arabiya, Selasa(22/11).

Tersangka yang tidak disebutkan namanya tersebut telah ditahan oleh kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Menurut keterangan, pria itu bekerja di sebuah peternakan di Al Majma’ah Arab Saudi.

Tags :