Ironis! Banyak Makanan Terbuang Percuma di Bulan Ramadan, Sebagian Besar Masih Layak Konsumsi

Banyak Makanan Terbuang Percuma di Bulan Ramadan | www.seva.id

Pelajaran untuk tidak berlebihan saat siapkan makanan berbuka

Di bulan Ramadan jutaan umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Di bulan suci ini, umat Islam tidak diperbolehkan makan, minum, merokok, bahkan berhubungan seks dengan pasangannya dimulai dari subuh sampai terbenamnya matahari (maghrib).

Dengan kondisi seperti itu seharusnya angka permintaan terhadap produk-produk makanan bisa ditekan dan menurun. Namun kenyataannya, di beberapa tempat bulan Ramadan justru menjadi semacam festival kuliner, di mana pada bulan ini banyak penjaja makanan bermunculan menjelang waktu berbukan puasa.

Bahkan penikmat sajian kuliner khas Ramadan ini tidak hanya datang dari kalangan Muslim saja. Tidak sedikit juga orang-orang dari kalangan non-Muslim yang juga menikmati sajian yang hanya ada di bulan Ramadan. Kendati demikian, kondisi seperti itu tidak menjadi hal yang selalu bagus.

Angka makanan yang terbuang meningkat dari 15.000 ton menjadi 20.000 to per minggu. | i2.wp.com

Kenyataannya, akibat dari munculnya banyak penjaja makanan yang muncul di bulan Ramadan, khususnya di waktu menjelang berbuka, serta permintaan yang meningkat dari para konsumen, justru membuat angka makanan yang terbuang percuma jadi meningkat lebih banyak daripada angka di luar ulan Ramadan.

Baca juga: Setiap Tahun Warga Australia Buang Makanan Senilai Rp 100 Triliun

Mengutip dari Oriental Daily, Worldofbuzz mengungkapkan jika Perusahaan Pengelolaan Limbah Padat dan Pembersihan Umum baru-baru ini mengungkapkan data yang cukup mengejutkan.

Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa sekitar 20.000 ton makanan telah dibuang oleh restoran dan hotel setiap minggu selama bulan puasa.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen menunjukkan bahwa orang Malaysia membuang 15.000 ton makanan setiap minggunya di luar bulan Ramadan, tetapi kemudian jumlahnya meroket menjadi 20.000 ton per minggu selama Ramadan.

Tahun 2017 Pemerintah Malaysia mengeluarkan sekitar 60 triliun rupiah untuk mengelola sampah padat. | jatimnow.com

"Ini seharusnya tidak terjadi terutama selama Ramadhan tetapi itulah kenyataannya. Statistiknya sangat mengejutkan,” kata menteri Saifuddin Nasution, seperti dikutip dari Worldofbuzz (13/05/2019).

Masalah meningkatnya angka makanan yang terbuang ini masih meninggalkan masalah lain. Apalagi, Pemerintah Malaysia bahkan mesti mengeluarkan lebih dari RM2 miliar - setara dengan 60 triliun rupiah hanya untuk pengelolaan limbah padat pada tahun 2017. Meski begitu, sebagian besar makanan yang dibuang sebenarnya masih layak dan tidak seharusnya dibuang.

Ketika ditanya apakah pemerintah dapat mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang membuang makanan, Saifuddin mengatakan bahwa tidak ada yang dapat mereka lakukan selain memberikan saran untuk melakukan penghematan terhadap makanan.

Artikel Lainnya

Situasi ini menjadi semacam ironi. Orang Islam yang seharusnya bisa mengendalikan nafsu makan dan minumnya di siang hari, malah melampiaskan nafsu makannya secara berlebihan di kala berbuka.

Hal ini seharusnya tidak terjadi, jika mereka benar-benar mempraktikan nilai-nilai dari puasa itu sendiri, yakni tetap mengendalikan hawa nafsunya meski telah berbuka.

Memang, di siang hari tubuh kita memang tidak kemasukan makanan atau minuman, namun alangkah baiknya kita berbuka sekadarnya saja, dan tidak perlu berlebihan.

Tags :