Heboh Ilmuwan Pakistan Sebut Virus Corona Senjata Biologi AS: Laboratorium Ditutup Setelah Bocor
02 April 2020 by Mabruri Pudyas SalimKatanya tidak ada bukti bahwa virus corona dimulai dari Wuhan, China
Wabah virus corona yang menyebar di sebagian besar permukaan bumi, jelas menjadi peristiwa yang tidak pernah diduga. Bahkan ada sejumlah orang yang memiliki teori bahwa virus corona ini tidak datang secara alami melalui mutasi, melainkan kreasi manusia untuk keperluan senjata biologi.
Dilansir dari Detik.com (01/04/2020), salah satu yang percaya teori bahwa virus corona merupakan hasil rekayasa adalah Profesor Dr Atta-ur-Rahman PhD, ScD.
Ilmuwan asal Pakistan ini mengatakan dalam sebuah wawancara pada Minggu (29/3/2020), ada kemungkinan virus COVID-19 itu berasal dari virus yang sudah ada sebelumnya, kemudian dimodifikasi secara sintaksis dan dikembangkan menjadi senjata biologi.
"Ada beberapa bukti bahwa Amerika Serikat sedang mengerjakan senjata biologinya di laboratorium. Laboratorium ditutup setelah kebocoran. Itu adalah laboratorium militer," ujar Rahman.
Baca Juga: Nggak Kapok! Jadi Awal Penyebaran Corona, Pasar di Wuhan Kembali Dibuka dan Jual Hewan Liar
Meskipun di Wuhan, China, terdapat sebuah laboratorium yang meneliti tentang virus dan penyakit, Rahman mengatakan bahwa virus corona ini tidak dikembangkan di sana, melainkan di barat dan Amerika Serikat.
"Ada juga bukti bahwa itu tidak dimulai dari Wuhan, China, tetapi dikembangkan di laboratorium tertentu di Barat, termasuk laboratorium di Inggris dan AS. Laboratorium ini terlibat dalam program senjata biologi," ungkap Rahman yang juga jadi ketua Gugus Tugas Nasional Pakistan untuk Sains dan Teknologi.
Pada awal Maret lalu, mantan perwira intelijen militer dari Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA, Philip Giraldi mengeluarkan pernyataan mengejutkan tentang virus corona COVID-19.
Baca Juga: 14 Persen Pasien Sembuh di China Kembali Terinfeksi Corona, Ada Second Wave?
Dalam artikel yang diterbitkan Strategic Culture Foundation pada Kamis (5/3/2020). Geraldi menyebutkan, bahwa virus corona tidak terjadi karena proses alami melalui mutasi genetika.
"Beberapa laporan menunjukkan bahwa ada komponen virus yang terkait dengan HIV yang tidak mungkin terjadi secara alami. Jika benar bahwa virus telah dikembangkan atau bahkan diproduksi untuk dipersenjatai, lebih lanjut akan menyarankan bahwa pelariannya dari Institut Virologi Wuhan dan masuk ke populasi hewan dan manusia bisa saja tidak disengaja. Teknisi yang bekerja di lingkungan seperti itu sadar bahwa 'kebocoran' dari laboratorium sering terjadi," tulisnya.
Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Polisi Filipina Masukkan Warga ke Kandang Anjing
Lebih lanjut, Giraldi mengungkapkan adanya persaingan di bidang ekonomi antara Amerika dan Tiongkok yang menjadi motif penyebaran virus corona ini.
"Tentu saja dan tidak dapat dihindari, ada teori lain. Ada beberapa spekulasi bahwa karena Pemerintahan Trump telah terus-menerus mengangkat masalah meningkatnya daya saing global Tiongkok sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Amerika dan dominasi ekonomi. Maka mungkin saja Washington telah menciptakan dan melepaskan virus dalam upaya untuk membawa pertumbuhan ekonomi Beijing dan militer mungkin turun beberapa tingkat," jelas Giraldi.
Sejak mewabahnya virus corona ini banyak media AS yang bersikeras penyakit ini dimulai dari pasar di Wuhan, China pada Desember lalu. Kendati demikian, saat ini banyak ahli kesehatan AS mengakui virus ini tidak berasal dari negara tersebut.
Sementara itu, Kementerian luar negeri China menuduh militer AS yang mungkin telah membawa virus corona COVID-19 ke Wuhan, China pada Oktober lalu ketika 300 tentara AS ikut serta dalam pertandingan perang internasional yang diadakan di sana.