Mahasiswa Unila Tewas Misterius Saat Diksar, Sang Ibu Tulis Surat Penuh Haru!
05 Oktober 2019 by Dea DezellyndaSurat penuh haru yang ditulis oleh sang ibu
Aga Trias Tahta meninggal saat mengikuti diksar UKM Pecinta Alam Cakrawala. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Lampung (Unila) ini meninggal pada hari Minggu (29/9/19) lalu. Diduga Aga meninggal karena dipukuli oleh senior.
Sampai saat ini polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian Aga. Saat diidentifikasi, polisi menemukan luka lebam di sekujur tubuh Aga. Sementara itu, jenazah Aga sudah dikebumikan di kampung halamannya di Pringsewu, Lampung pada hari Senin (30/9/19).
Sang ibu merasa terpukul dengan kematian Aga. Surat penuh haru pun ia tulis untuk sang anak. Dalam surat tersebut, sang ibu hanya ingin keadilan ditegakan dan orang-orang yang telah menyebabkan Aga tewas bisa mendapat hukuman yang setimpal.
Tewas usai ikut diksar
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (2/10/19), Aga Trias Tahta (19), mahasiswa jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Lampung (Unila) meninggal saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) UKM Pecinta Alam Cakrawala di Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Minggu (29/9/19).
Baca juga: Pria Ini Temukan Kerangka Manusia Misterius, Kondisinya Bra Masih Melekat
Sebelum berangkat mengikuti diksar, Aga sempat meminta izin kepada orangtuanya untuk mengikuti demo di depan Gedung DPRD Lampung. Setelah ikut demo, Aga kembali minta izin untuk mengikuti pelatihan diksar yang dilakukan selama 4 hari.
Aga tak diberi izin orangtuanya untuk mengikuti diksar, namun Aga tetap berangkat. Aga pun berangkat bersama 13 rekannya untuk mengikuti diksar di Kabupaten Pesawaran. Dua hari sebelum meninggal, kondisi Aga sudah menurun dan jatuh pingsan.
Panitia mencoba menyadarkan Aga dengan mengguyur air. Setelah itu mereka naik ke Desa Cikoak, Padang Cermin untuk bermalam. Aga kembali pingsan hingga dua hari setelahnya, Aga menghembuskan napas terakhir.
Baca juga: Mayat Ditemukan dalam Kondisi Sujud, Ternyata Dibunuh Tukang Becak
Diduga korban kekerasan
Keluarga merasa syok dengan kepergian Aga yang secara tiba-tiba. Saat jasad Aga dibawa pulang ke rumahnya, terlihat tubuh Aga dipenuhi luka lebam. Keluarga menduga jika Aga meninggal karena dipukuli oleh seniornya.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon AS mengatakan saat ini ia telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kematian Aga. Jasad Aga divisum untuk mengetahui penyebab kematiannya. Melihat dari hasil identifikasi, di tubuh korban terdapat dua jenis luka yaitu lebam mayat dan lebam yang disebabkan kekerasan.
“Itu masih dugaan, kami masih menunggu hasil visum. Kami akan mendalami kasus ini,” ujar Popon.
Baca juga: Malu Hamil di Luar Nikah, Wanita 21 Tahun Nekat Telan 16 Butir Pil Aborsi
Sementara itu, dua rekan Aga yang mengikuti diksar juga menjadi korban dan mengalami luka-luka hingga harus dirawat inap di rumah sakit. Kedua anggota diksar itu adalah Muhammad Aldi Darmawan (18) dan Frans Salsa Romando (19).
Surat dari sang ibu
Ibu Aga, Rosdiana (52) sangat terpukul dan menuntut bagi mereka yang menyebabkan sang anak meninggal dunia agar mendapat hukuman setimpal. Aga kini telah dikebumikan di TPU Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Lampung. Sehari usai dimakamkan, Rosdiana menulis surat untuk Aga yang sudah menghadap ke yang maha kuasa.
Foto dari surat tersebut diunggah kakak Aga, Eka Tirtha Maharani, di akun Facebook-nya. Surat tersebut ditulis tangan oleh sang ibu. Unggahan itu kemudian viral dan dibanjiri komentar ucapan duka dari netizen. Kakak Aga, Gani Dewantara, membenarkan surat tersebut ditulis sendiri oleh ibunya.
Baca juga: Viral Mayat Sopir Tergantung di Bak Truk Hebohkan Warga
“Iya, surat itu ditulis ibu sehari setelah Aga dimakamkan,” ujar Gani, Jumat (4/10/19) kepada Kompas.com.
Rosdiana mengungkapkan kesedihannya dalam surat itu. Rosdiana juga menuntut keadilan untuk ditegakan. Sang ibu berjanji akan memperjuangkan keadilan bagi anaknya yang meregang nyawa usai pelatihan diksar tersebut.
Kini Aga telah pergi menghadap Sang Pencipta. Kita doakan saja Aga tenang disisi-Nya dan orang yang ditinggalkan bisa diberi kekuatan. Semoga kebenaran dalam kasus ini juga bisa segera terungkap.