Heboh Dugaan Hubungan Sesama Jenis Siswa SMP dengan Bocah SD, Warga Mojokerto Gempar!

Ilustrasi pencabulan
Ilustrasi pencabulan | www.earlylearningreview.com.au

Pelaku dipergoki warga saat sodomi bocah SD

Perilaku remaja berusia 12 tahun di Mojokerto membuat geger warga desa. Pasalnya remaja yang baru duduk di bangku SMP itu nekat mencabuli siswa SD. Pelaku kepergok warga saat hendak menyodomi bocah 7 tahun di kebun jagung.

Diduga pelaku sudah 2 kali menyodomi korban dalam satu hari. Orangtua korban telah melaporkan perbuatan remaja itu ke polisi dan kasus ini sedang dalam penyelidikan.

1.

Sodomi bocah SD

Ilustrasi pencabulan
Polres Mojokerto | news.detik.com

Dilansir dari Detik.com, Jumat (1/11/19), seorang pelajar SMP di Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, harus berurusan dengan hukum. Pasalnya, remaja berusia 12 tahun ini diduga mencabuli bocah laki-laki kelas 1 Sekolah Dasar (SD).

Pencabulan tersebut diduga terjadi pada hari Rabu (20/10/19) lalu di kebun jagung. Pada saat itu korban sedang bermain bersama teman-temannya di dekat kebun jagung pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Prostitusi Online Pelajar Terungkap, PSK Ini Ngaku Pelanggannya Pejabat hingga Politisi

Tiba-tiba muncul pelaku yang mengajak korban masuk ke dalam kebun jagung. Lantas di tempat itu, pelaku diduga menyodomi korban. Korban diancam pelaku jika berani melaporkan perbuatannya.

Tak hanya sekali, dalam satu hari pelaku melakukan sodomi terhadap korban sebanyak 2 kali. Pada pukul 16.00 WIB, pelaku menyeret korban ke dalam kebun jagung. Saat melakukan sodomi, perbuatan pelaku dipergoki oleh pemilik kebun. Sontak kasus tersebut langsung menghebohkan warga.

2.

Orangtua korban melapor ke polisi

Ilustrasi pencabulan
AKP Muhammad Solihin Fery | medan.tribunnews.com

Sekretaris desa tempat tinggal korban, Lidya membenarkan adanya dugaan kasus pencabulan di desanya. Lidya enggan membeberkan kasus tersebut lebih jauh dan berdalih jika orangtua korban tak melaporkan secara langsung kasus tersebut ke pemerintah desa setempat.

"Iya benar sesuai dengan hasil konfirmasi saya ke Pak RT. Kejadiannya saya kurang paham karena tidak ada laporan ke desa. Langsung dilaporkan ke polisi," kata Lidya saat dihubungi wartawan, Jumat (1/11/2019).

Baca juga: Dokter Ini Diam-diam Pakai Spermanya untuk Hamili Pasien

Orangtua korban ternyata sudah melaporkan kasus pencabulan yang dialami anaknya ke kantor polisi. Seperti yang dikatakan Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery yang membenarkan adanya laporan kasus pencabulan.

"Ada laporan terkait hal itu, masih penyelidikan. Untuk detail masih pemeriksaan mas. Nanti kita update,” ujar Fery.

3.

Remaja disodomi buruh bangunan

Ilustrasi pencabulan
Pelaku pencabulan | www.merdeka.com

Kasus pencabulan anak di bawah umur juga pernah terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Dilansir dari Merdeka.com, Rabu (30/10/19), seorang buruh bangunan di Tanjung Balai, Sumatera Utara diringkus polisi. Dia dijebloskan ke penjara setelah aksinya menyodomi anak di bawah umur diketahui keluarga yang memeriksa smartphone korban.

Baca juga: Miris! Cewek Berjilbab ini Pede Banget Tirukan "Ihik-Ihik" di Dalam Kelas

Pelaku adalah AS (25) yang terbukti telah mencabuli remaja putus sekolah berusia 16 tahun. Pencabulan ini terbongkar usai sang ibu mendapati sejumlah video porno berbau homoseksual di ponsel korban. Sang ibu kemudian menginterogasi anaknya. Korban kemudian mengaku telah dicabuli oleh pelaku.

Polisi kemudian meringkus AS. Saat diperiksa, AS mengaku telah 3 kali mencabuli korban pada 15 September lalu. Pelaku berkenalan dengan korban lewat media sosial. Pelaku kemudian mengiming-imingi korban dengan hadiah cincin dan kalung untuk melancarkan aksinya.

“Perbuatan itu dilakukan di kamar rumah pelaku pada bulan September. Terakhir dilakukannya pada Minggu, 15 September 2019 sekitar pukul 00.10 WIB," kata Kapolres Tanjung Balai, AKBP Putu Yudha Prawira, Selasa (30/10).

Artikel Lainnya

Kejahatan seksual akhir-akhir ini marak terjadi dan tak jarang korbannya adalah anak di bawah umur. Para pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal melihat dampak yang diterima korban bisa sampai mengganggu psikis dan membuat korban trauma.

Tags :