Perusahaan Ini Janjikan Uang Rp 14 juta untuk Siapa pun yang Mau Gunakan Ponsel Jadul, Minat?
12 Januari 2021 by Idham
Kembali menggunakan ponsel jadul selama seminggu
Dewasa ini, internet sudah menjadi unsur yang sulit dilepaskan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Fenomena ini didukung dengan menjamurnya penggunaan ponsel pintar yang didukung oleh fitur sistem operasi yang membuat telepon genggam seolah menjadi PC dalam bentuk dan ukuran yang memungkinkan kita untuk membawanya kemana pun kita pergi.
Di transportasi umum, restoran, sekolah, dan bahkan sampai di rumah, ponsel pintar menjadi komoditas yang sulit untuk diabaikan.

Berhubung saat ini kebutuhan orang-orang akan telepon genggam sudah berorientasi kepada telepon dengan fitur yang telah disebutkan di atas, ponsel yang tidak dilengkapi fitur sistem operasi ponsel pintar pun sudah banyak ditinggalkan orang-orang.
Baca juga: Mendapatkan Hadiah Umrah Gratis, Dua Driver Ojol Ini Langsung Bersujud
Nostalgia akan telepon genggam 'zaman dulu' yang pernah melekat di keseharian orang-orang pun kerap berseliweran di tengah obrolan santai di antara orang-orang.
Hal ini sering dikatakan bagi yang sudah terlalu sulit untuk melepas aktivitas sehari-harinya dari media-media sosial yang dapat dioperasikan dengan lebih praktis tatkala kita menggunakan jenis telepon yang sudah menjamur di masyarakat dewasa ini.

Menanggapi fenomena sosial dewasa ini, sebuah perusahaan penyedia jasa internet di Utah, Amerika Serikat, menyadari betul bahwa kebanyakan orang sudah asing dengan telepon genggam yang belum dilabeli sebagai 'telepon pintar' alias ponsel jadul.
Mereka pun bermaksud untuk melakukan eksperimen sosial dengan mengadakan sayembara yang menjanjikan sejumlah uang bagi relawan yang mau menggunakan telepon genggam biasa selama seminggu.
Telepon yang akan digunakan oleh peserta sayembara adalah telepon genggam lipat yang pernah digandrungi di masa lampau.

Frontier Communication, perusahaan yang mengadakan sayembara tersebut, mewajibkan calon pemenang untuk mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas sederhana seperti mengirim SMS, surel, dsb.
Selain itu, calon pemenang harus menghitung durasi tidur saat menjalankan eksperimen itu, dan menghitung seberapa tinggi tingkat produktivitas pengguna dalam jangka waktu seminggu.

“Kami mencari seorang relawan yang mau melepaskan ponsel pintar mereka selama tujuh hari penuh dan menggunakan ponsel lipat sebagai gantinya. Kita bisa memperkirakan mereka akan gelisah selama seminggu. Itu sebabnya kami ingin melihat apa yang terjadi.
Bagaimana dampak terhadap pola tidur? Apakah pengguna akan lebih atau kurang produktif? Berapa lama waktu yang dihabiskan di hadapan layar ponsel? Apakah pengguna akan merasa seperti kembali ke masa lalu?” ujar juru bicara Frontier Communication.
Orang yang bisa mengikuti sayembara ini tentunya adalah orang yang kesehariannya tidak lepas dari penggunaan ponsel pintar. Sebab, orang yang tidak memiliki ponsel jenis ini tentunya tidak akan terpengaruh dengan ruang akses yang terbatas, jika kita memperhitungkannya berdasarkan kebiasaan orang-orang di zaman sekarang.
Uang sejumlah 1.000 dolar, atau setara dengan 14 juta rupiah, akan dipersembahkan bagi orang yang bisa bertahan selama seminggu tanpa menggunakan ponsel pintar yang biasa digunakan.
Lantas, apakah jika nantinya peserta sudah terbiasa lagi menggunakan ponsel biasa, apakah dampak yang dirasakan akan positif atau negatif? Lewat sayembara ini, Frontier Communication bermaksud untuk mencari jawaban atas pertanyaan itu.