Hadi Pranoto Klaim Temukan Obat 'Herbal' Corona, IDI: Tidak Ada di Database Kami!

ilustrasi Hadi Pranoto | news.detik.com

IDI: Tidak Ada di Database Kami!

Viralnya nama Hadi Pranoto yang mengklaim sebagai seorang profesor mikrobiologi ternyata berbuntut panjang, dari penelusuran awak media, Hadi ternyata pernah menjadi perwakilan dari keluarga Surya Atmadja yang beberapa waktu lalu menghehobkan publik dengan mengundang Raja Dangdut Indonesia, H. Rhoma Irama sebagai bintang tamu di acara khitanan di Bogor.

Beberapa minggu berlalu, nama Hadi Pranoto kembali naik daun, kali ini bukan mengucapkan permintaan maaf seperti sebelumnya, namun lebih ke mengklaim diri sebagai penemun ramuan herbal yang mampu menjadi antibodi Covid-19.

Heroiknya lagi, Hadi mengklaim ramuan herbalnya itu ia kembangkan di laboratorium di luar negeri dan tempat riset kecil serta beberapa tempat produksi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Jadi sementara waktu, kalau kita melakukan laboratorium kemudian melakukan uji pengembangan obat itu, kita sementara waktu kita masih di luar, kita sewa. Karena di Indonesia belum ada laboratorium yang memadai untuk kita kegiatan melakukan riset yang begitu bagus. Ndak (di rumah sendiri), kita ada tempat khusus yang memang kita gunakan untuk melakukan kegiatan riset. Ada beberapa tempat yang kita pakai untuk kegiatan itu. Ada di Jawa Barat ada, di Jawa Timur ada, jelas Hadi Pranoto saat dihubungi detikcom, Minggu (2/8/2020).

Baca juga : Teliti Vaksin Corona, Profesor Harvard Ini Malah Ketiban Durian Runtuh, Kok Bisa?

Hadi Pranoto | news.detik.com

Saat diwawancarai apakah ramuannya itu sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Hadi menjelaskan jika ramuannya itu sebenarnya tidak memerlukan izin karena bukan obat, hal ini tentu bertolak belakang saat dirinya ngobrol bareng di sebuah video di channel Anji yang menyebutkan kalau temuannya itu sebagai 'obat yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19'.

Ini kan herbal, kalau herbal kan tidak terlalu aturannya tidak terlalu ketat. Karena kalau itu vaksin kemudian itu memang sifatnya zat adiktif itu memang harus melalui uji klinis yang cukup panjang. Kalau ini kan sifatnya herbal. Sama aja seperti beli jamu gendong itu kan kalau jualan itu kan tidak perlu ada ini segala macam. Apalagi ini kan sifatnya herbal, ungkapnya.

Tak hanya itu saja, gelar profesor yang tersemat pun tak luput dari perhatian netizen. Saat ditanya darimana gelar profesor yang diperoleh dan riset akademik apa yang pernah ia lakukan, Hadi tidak menjawab dengan persis, dirinya hanya mengklaim mendapat gelarnya dari luar negeri namun tidak menyebutkan asal universitas maupun negaranya.

Saya ada beberapa ya, semuanya (gelar) dari luar. Karena kan di Indonesia sendiri kita dalam ilmu riset science itu kan sangat minim sekali. Dan juga kita di Indonesia belum memadai untuk mendapatkan laboratorium yang cukup untuk dilakukan penelitian, kata Hadi.

Kalau di sini kan saya lihat teman-teman di medsos mencibir dan mencaci saya gitu, 'oh ini hoax, ini tipu', dan seterusnya ya. Tapi yang penting kan kita lihat hasil dari apa yang kita hasilkan, produk yang kita temukan itu bermanfaat untuk kepentingan emergency kemanusiaan yang saat ini ada, tuturnya.

Baca juga : Heboh Video Penemuan Obat Covid-19, Dokter Minta Anji Diproses Secara Hukum

Hadi Pranoto | news.detik.com

IDI angkat suara

Sapaan Anji saat berbincang dengan Hadi Pranoto dengan sebutan 'dok' ternyata masuk pantauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Lewat keterangan singkat, pihak IDI membantah dan menjelaskan kalau dalam database mereka tidak ada nama Hadi Pranoto. Atas pernyataan IDI tersebut Hadi tidak membantah dan mengklaim memang dirinya bukanlah dokter.

Saya memang bukan dokter, saya nggak ada dong di databasenya IDI. Saya itu melakukan penelitian untuk emergency kemanusiaan, dan saya bergerak di bidang kemanusiaan untuk menolong saudara-saudara kita saat ini yang terpapar COVID-19, bagaimana mereka bisa selamat, mereka bisa beraktivitas kembali, kata Hadi Pranoto.

Artikel Lainnya

Kalau IDI punya tanggung jawab menangani COVID selama ini, harusnya tidak ada warga negara kita yang terjangkit akan COVID. Dan sekarang sudah banyak warga negara kita mati karena COVID dan terjangkit oleh COVID, kata Hadi Pranoto.

Saya di sini tidak ngambil untung, tidak ngambil uang negara, saya tidak mencuri uang negara, saya buat obat saya bagi-bagi untuk nolong nyawa manusia, saudara-saudara kita, kenapa dia seperti itu? Kenapa harus seperti kebakaran jenggot begitu? sambungnya.

Tags :