Gara-gara 172 Siswa Telat Berjamaah Masuk Sekolah, Guru SMA di Bekasi Pukuli Anak Didik!
13 Februari 2020 by Dea DezellyndaGuru terpancing emosi karena melihat banyak siswa yang terlambat
Dalam beberapa hari terakhir, kasus kekerasan di lingkungan sekolah marak terjadi. Kasus terbaru adalah kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum guru SMA yang memukul siswa di lapangan sekolah. Aksi kekerasan tersebut terekam kamera hingga akhirnya disebar ke media sosial.
Saat itu terlihat lebih dari 100 murid yang terdiri dari siswa-siswi tampak berbaris di halaman sekolah. Sebagian terlihat jongkok, sementara dua orang laki-laki diminta maju ke depan sebelum akhirnya mendapat pukulan di bagian lengan dan kepala.
Viral setelah video disebar
Dilansir dari Detik.com, Rabu (12/02/20), video yang memperlihatkan kekerasan yang diduga dilakukan seorang oknum guru kepada sejumlah siswanya, beredar viral di media sosial. Kejadian itu disebut-sebut terjadi di SMA 12 Bekasi, jl I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi.
Baca juga: Koma 2 Minggu Usai Dianiaya dan Diperkosa Secara Sadis, Gadis ABG Asal Cimahi Meninggal
Dalam video berdurasi singkat tersebut terlihat sekumpulan siswa-siswi yang berada di halaman sekolah. Terlihat seorang guru laki-laki yang terlihat marah hingga membentak para murid. Guru itu meminta dua murid untuk maju ke depan. Kedua murid itu kemudian dipukul oleh guru di bagian lengan dan kepala.
"Kenapa nggak jawab? Hah? Kenapa nggak jawab?" teriak pria yang merupakan oknum guru SMAN 12 Bekasi itu.
Banyak murid terlambat
Dikonfirmasi melalui Wakil Kepala Bidang Humas SMA Negeri 12 Bekas, Irnatiqoh membenarkan adanya pemukulan yang dilakukan oleh salah satu guru. Irnatiqoh menceritakan peristiwa itu terjadi pada hari Selasa (11/02/20) lalu pukul 06.45 WIB.
Kemarahan guru berinisial I yang menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan itu berawal saat melihat banyak murid datang terlambat. Setiap hari memang ada murid yang terlambat, namun kali ini murid yang terlambat mencapai 172 murid.
Baca juga: Jijik! Pelanggan Temukan Tikus Besar dalam Freezer Makanan di Swalayan Lampung
"Putra ada 72, putri ada 100, jadi 172 (siswa) kemarin yang telat. Biasanya memang yang telat sepuluh atau dua puluh orang, makanya tumben itu banyak banget yang terlambat,” kata Irnatiqoh.
Banyaknya murid yang terlambat pada saat itu dikarenakan ditutupnya akses masuk dari tempat parkir belakang sekolah yang menghubungkan langsung ke sekolah. Untuk itu murid-murid harus memutar jalan lewat gerbang depan sekolah.
Guru dicopot dari jabatan
I yang dikenal sebagai guru temperamental itu amarahnya semakin memuncak saat siswa sudah diberi keringanan 15 menit namun masih banyak yang berjalan dengan santai hingga akhirnya pemukulan itu terjadi.
Baca juga: Duh Malu! Ditulis dalam Bahasa Indonesia, Ini Kisah Dibalik Larangan di Toilet Jepang
Kini I telah mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya. Pihak sekolah juga telah meminta maaf kepada para siswa dan wali murid.
“Dia bilang ke anak murid kalau telat itu jangan congkak, dia juga janji tidak akan melakukan perbuatannya lagi,” jelas Irnatiqoh.
Baca juga: Guru Matematika dan Guru Olahraga SMAN 8 Medan Duel di depan Murid, Kini Keduanya Dipecat!
Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat mengambil tindakan tegas dengan mencopot I dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. Namun I masih diperbolehkan untuk mengajar.
“Beliau sudah dinonaktifkan sebagai kesiswaan sudah ada SK dari Jawa Barat, kan dia tugasnya sebagai wakil kesiswaan,” tutup Irnatiqoh.
Pihak sekolah sempat menelusuri penyebar video tersebut. Video itu ternyata direkam oleh salah seorang siswa. Siswa tersebut kemudian mengirimkan video ke mantan siswa yang pernah bersekolah di SMAN 12 Bekasi. Mantan siswa itulah yang menyebarkan video pemukulan itu ke media sosial.