Gokil! Wanita Ini Seberangi Samudera Atlantik Pakai Perahu Dayung Sendirian
16 Mei 2021 by Rina Siti RahayuDia sudah punya dua rekor, lho!
Lautan merupakan tempat yang cukup menyeramkan. Perlu keahlian khusus untuk dapat bertahan hidup layaknya bajak laut di lautan. Namun bagaimana jika kamu melakukan perjalanan melintasi samudera hanya dengan menggunakan perahu dayung? Sesuatu yang mustahil, bukan?
Namun seorang wanita asal Australia berhasil membuktikannya. Michelle Lee (46) melakukan perjalanan mengitari samudera seorang diri dan hanya menggunakan perahu dayung!
Ia juga mencatat rekor keduanya setelah pada tahun 2017, ia menjadi wanita tercepat yang mendayung sejauh 1.000 kilometer yaitu dari Sydney ke Brisbane.
Butuh waktu dua tahun bagi Lee untuk mempersiapkan perjalanan beratnya ini. Ia berlajar bagaimana caranya membangun perahu, melatih stamina, dan menjaga daya tahan tubuh. Ia mendayung minimal 10 jam sehari dan tidur di kabin kecil di belakang kapal pada malam hari.
Wanita ini membawa semua barang yang ia perlukan untuk dibawa pada perjalanan melintasi samudera ini. Ia juga menjaga komunikasi agar tidak terputus dengan kontak daratnya, Tony Roberts, di Australia. Tony memastikan komunikasi dengan Lee terus berlangsung dengan menggunakan telepon satelit secara berkala.
Lee meninggalkan La Gomera di Kepulauan Canary Spanyol pada 12 Desember 2018 lalu. Ia menempuh perjalanan sejauh 5.000 kilometer dan mendarat di English Harbour di Antigua pada Senin, 18 Januari 2019.
Setelah menginjak daratan, ia merasa kesulitan untuk berdiri tegak. Lee merasa tanah yang ia injak bergoyang seperti terkena ombak.
"Saya yakin tanah ini bergerak, bukan saya, namun saya merasa lega bisa kembali ke darat dan merasa aman," katanya.
Walau persiapannya sudah lengkap dan maksimal, masih ada hal yang di luar kendalinya terjadi menimpa dirinya. Ia mengalami diare akibat makanan kering yang dikonsumsinya, kemudi kapalnya patah, terluka di tangan hingga gangguan kesehatan di area pipi.
Ia juga kehilangan 14 kilogram berat badannya selama perjalanan epik ini. Ia juga mengalami hari terburuk dengan cuaca buruk dan ombak yang besar. Kondisi tersebut Lee gambarkan sebagai pertarungan antara hidup dan mati.
"Saya berada di tengah lautan terbesar, dengan ombak yang sangat besar, benar-benar kombinasi mimpi buruk yang memainkan emosi," katanya.
Michelle Lee bukan satu-satunya orang yang ingin membuat rekor menyeberangi lautan Atlantik dengan perahu. Seorang pria Perancis bernama Jean-Jacques Savin menyeberangi lautan Atlantik dengan menggunakan tong besar berwarna oranye.
Ia berangkat dari Kepulauan Canary dan berharap akan sampai di Kepulauan Karibia dalam waktu tiga bulan mendatang.
Tong yang ia gunakan berbentuk kapsul yang memiliki dapur kecil, panel surya, dan juga tempat tidur. Kendaraan itu tidak memiliki mesin, hanya mengandalkan arus laut dan angin.
Kamu jangan meniru dua orang di atas tanpa pengalaman, pengetahuan, dan persiapan yang matang, ya! Salah-salah kamu malah mengalami kejadian buruk akibat kurang pengalaman dan persiapan.