Ada Sperma Tertua, Berikut 3 Rekor Dunia Sains yang Terpecahkan di Tahun 2020
26 Mei 2021 by Christie Stephanie KalangieRekor-rekor tersebut menunjukkan perkembangan Sains yang makin maju di tahun 2020
Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup menantang bagi dunia Sains, mengingat tahun tersebut menjadi saksi awal pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia. Karenanya, para ilmuwan dituntut menciptakan vaksin dengan cepat dan efektif.
Meski begitu, kita patut bersyukur bahwa di tahun 2020, dunia Sains menemukan banyak sekali capaian rekor baru yang tersebar dari berbagai macam khazanah.
Berikut 3 rekor dunia Sains yang terpecahkan di tahun 2020. Yuk, simak!
Temuan kerangka kembar identik tertua
Sekelompok peneliti berhasil mengidentifikasi kerangka kembar identik tertua di situs arkeologi Krems-Wachtberg, tepatnya di tepi Sungai Danube, pusat kota Krems, Austria.
Bayi kembar tersebut ditutupi dengan oker, pigmen merah yang sering digunakan di pemakaman kuno di seluruh dunia. Diduga bayi tersebut berusia 31.000 tahun alias berasal dari zaman batu tua/paleolitikum.
Berdasar hasil peneliti, bayi pertama meninggal tak lama setelah dilahirkan. Sementara itu, saudara kembarnya hidup sekitar 50 hari, atau kurang lebih sekitar 7 minggu.
Debu bintang tertua di bumi
Pada bulan Januari 2020, para ilmuwan menemukan debu bintang yang terperangkap di dalam meteorit yang jatuh di Victoria, Australia, sekitar 50 tahun lalu.
Debu bintang sendiri merupakan partikel yang tersisa dari ledakan supernova dan ditemukan sekitar 5 persen meteorit yang jatuh di Bumi.
Berdasarkan hasil temuan, debu bintang tersebut berusia antara 4,6 hingga 4,5 miliar tahun. Bahkan, ada yang lebih tua dari usia bumi.
Sperma tertua di dunia
Yang menarik, ada sperma yang berusia sekitar 100 tahun. Diperkirakan bahwa ini adalah sperma tertua di dunia ini yang ditemukan di dalam cakram tumbuhan amber berukuran prangko, di sebuah tambang Myanmar Utara.
Pada gumpalan kecil tersebut ditemukan 39 spesies ostracods, yang mana 31 spesies di antaranya milik spesies terbaru yang disebut sebagai Myanmarcypris Hui.
Dengan ukuran 0,02 inci, spesies ini didaulat jauh lebih kecil daripada diameter rambut manusia dan jadi temuan paling besar di tahun 2020.
Itulah 3 dari 1001 rekor dunia Sains yang terpecahkan di tahun 2020,