Gara-gara Takut Corona, Mobil Polisi di Ekuador Nekat Hadang Pesawat di Runway

Olisi blocking runway pesawat di bandara
Olisi blocking runway pesawat di bandara | www.newshub.co.nz

Pesawat Aja Sampe Dihadang, Apalagi Kamu!

Pandemi virus Corona telah membuat banyak warga Ekuador panik. Tingginya kasus kematian di negara Amerika Selatan pihak kepolisian di kota Guayaquil mengambil langkah ekstrem tanpa melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.

Menurut informasi dari Newshub, ratusan mobil polisi dikabarkan nekat menerobos bandara dan memblokir jalur runway pesawat sehingga pesawat yang akan terbang dan mendarat harus mengalihkan pendaratan ke tempat lain.

Hal ini diketahui lewat unggahan video dari akun Twitter @camilateleSUR. Dalam video tersebut terlihat mobil-mobil memblokir runway. Padahal ketika itu pemerintah masih memperbolehkan pendaratan transit.

Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Masker Sampai Empon-Empon Ludes Diborong. Warga +62 Kenapa Sih?

Menurut staf kepolisian polisi dan otoritas transit setempat, upaya pemblokiran pesawat yang mendarat di kota Guayaquil dilakukan setelah pemerintah setempat mengumumkan pengetatan perbatasan. Penerbangan hanya diperbolehkan untuk memulangkan wisatawan.

Kejadian ini berhasil membuat staf bandara panik karena mereka tengah menunggu kedatangan dua penerbangan komersial. Karena tidak dapat mendarat, kedua pesawat tersebut dilaporkan mendarat darurat di kota-kota lain.

Guayaquil sendiri merupakan salah satu kota di Ekuador yang terkena dampak virus Corona yang cukup parah dengan jumlah mencapai lebih dari 4.000 kasus. Ratusan mayat tergeletak di pinggir jalan tanpa ada penanganan khusus. Pihak pengelola kamar mayat pun sudah sangat kewalahan menghadapi korban yang terus berjatuhan.

Menurut Jorge Wated, pemimpin tim kepolisian dan militer yang dibentuk khusus untuk menangani kekacauan di Ekuador akibat pandemi virus Corona, menyatakan jika pandemi seperti bom yang baru meledak dan menghantam warga dalam kerumunan.

Baca Juga: Aneh! Ibu Hamil Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Padahal Tidak Pernah Pergi ke Red Zone

Hingga saat ini, ada sekitar 800 mayat yang dievakuasi dari rumah sakit dan rumah warga. Meski tidak disebutkan penyebabnya, namun Wated menduga jumlah kematian akibat pandemi virus Corona lebih besar dari data yang diumumkan pemerintah.

Di media sosial, warga ramai-ramai memposting video atau foto mayat-mayat yang ditelantarkan di rumah dan pinggir jalan hingga berhari-hari. Beberapa dari mayat tersebut bahkan hanya diberi kardus untuk membungkusnya.

Baca Juga: Miris! Bukan Menghindar, Warga Ramai-Ramai Nonton Pasien Corona di RSUD Tasikmalaya

Artikel Lainnya

Warga Guayaquil mendesak pihak otoritas terkait untuk segera mengevakuasi dan mengubur anggota keluarga mereka yang meninggal akibat virus Corona.

Tags :