Aneh! Ibu Hamil Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Padahal Tidak Pernah Pergi ke Red Zone

Ilustrasi tertular virus corona saat berbelanja
Ilustrasi tertular virus corona saat berbelanja | twitter.com

Mending kamu di rumah aja, deh daripada tertular dari benda-benda remeh

Seperti yang kita tahu, ada beberapa cara penularan virus corona. Mulai dari kontak dengan benda yang disentuh oleh pasien positif corona, tertular dari droplet akibat batuk atau bersin, atau mengalami interaksi langsung dengan pasien positif corona tanpa menjaga jarak. Namun, belakangan ada beberapa cara penularan yang sangat tidak biasa.

Seperti yang dialami oleh seorang ibu hamil bernama Nunki Herwanti ini. Ibu Nunki positif virus corona, padahal dia tidak punya riwayat bepergian ke luar kota atau luar negeri pada beberapa waktu terakhir. Awalnya, dia diduga terinfeksi dari suaminya yang seorang dokter. Namun, hasil tes menunjukkan bahwa suami dan seluruh anggota keluarganya negatif virus tersebut.

Jadi, hanya dia seorang yang terinfeksi. Fenomena ini membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghubungi langsung Ibu Nunki via video call. Ganjar meminta Ibu Nunki menceritakan bagaimana kisahnya tertular virus corona.

Baca Juga: Gara-gara Bocah Buang Sperma di Kolam Renang, 16 Cewek Jadi Hamil. Kok Bisa?

Enggak ada riwayat perjalanan ke luar kota, enggak mengikuti acara, kegiatan saya hanya antar jemput anak dan itu tidak ada kontak dengan siapapun. Paling cuma ketemu sama tukang sayur keliling," kata Ibu Nunki.

Ilustrasi tertular virus corona saat berbelanja
Waspadai penularan virus corona dari uang kembalian | ft.com

Hal ini pun membuat Ganjar terheran. Bagaimana mungkin orang yang tidak melakukan interaksi sosial skala besar, justru terinfeksi virus corona? Apakah ada cara penularan lainnya yang belum diketahui oleh para ilmuwan?

Tidak ke luar kota, tidak ada pertemuan berskala besar yang memang empet-empetan (berdesak-desakan) enggak? ke luar negeri juga enggak?" tanya Ganjar.

Nunki menduga dia tertular virus corona dari uang kembalian. Dia bercerita bahwa anaknya baru saja pindah sekolah, sehingga belum terlalu kenal dengan orangtua murid yang lain. Dia juga tidak memiliki kontak dengan orang lain saat antar jemput anaknya. Namun, tiba-tiba pada 16 Maret 2020, Ibu nunki mulai merasakan gejala batuk dan pilek.

Kemudian pada hari kelima, dia merasakan demam. Akhirnya, Ibu Nunki memeriksakan diri ke RSUP Kariadi, dan hasilnya menunjukkan bahwa dia positif terinfeksi corona. Namun, suami dan kedua anaknya negatif virus tersebut.

Baca Juga: Puluhan Napi Wanita Mendadak Hamil, Ternyata Pelakunya Satu Orang yang Sama!

Hasil keluar saya positif, tapi kondisi saya sudah membaik, tak ada demam, sesak, tinggal batuk sedikit," ungkap dia.

Artikel Lainnya

Ibu Nunki mengaku bahwa sejak dia mulai batuk dan pilek, dia langsung membatasi jarak dengan suami dan kedua anaknya. Ibu Nunki menjalani isolasi sampai kondisinya membaik. Berkaca dari pengalamannya, Ibu Nungki berpesan agar masyarakat lebih waspada lagi. Selalu jaga kebersihan tangan dan tubuh, serta menerapkan jarak fisik.

Soalnya, sekarang ini hampir 70% pasien positif corona di Indonesia tidak memperlihatkan gejala. Mereka digolongkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Mari berdoa semoga pandemi virus corona ini segera berakhir dan dunia kembali seperti sedia kala.

Tags :