Gara-gara Takut Corona, Mobil Polisi di Ekuador Nekat Hadang Pesawat di Runway
18 April 2020 by Mabulla MaimunahPesawat Aja Sampe Dihadang, Apalagi Kamu!
Pandemi virus Corona telah membuat banyak warga Ekuador panik. Tingginya kasus kematian di negara Amerika Selatan pihak kepolisian di kota Guayaquil mengambil langkah ekstrem tanpa melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Menurut informasi dari Newshub, ratusan mobil polisi dikabarkan nekat menerobos bandara dan memblokir jalur runway pesawat sehingga pesawat yang akan terbang dan mendarat harus mengalihkan pendaratan ke tempat lain.
Hal ini diketahui lewat unggahan video dari akun Twitter @camilateleSUR. Dalam video tersebut terlihat mobil-mobil memblokir runway. Padahal ketika itu pemerintah masih memperbolehkan pendaratan transit.
Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Masker Sampai Empon-Empon Ludes Diborong. Warga +62 Kenapa Sih?
Alarming incident at Ecuador's International Airport in Guayaquil today as an @Iberia flight from Spain is denied landing by the mayor @CynthiaViteri6 who ordered the blocking of the runway, utilizing municipal and police vehicles.
— Camila (@camilateleSUR) March 19, 2020
Helicopter view of the blocked runway: pic.twitter.com/OZpgqsO5Y9
Menurut staf kepolisian polisi dan otoritas transit setempat, upaya pemblokiran pesawat yang mendarat di kota Guayaquil dilakukan setelah pemerintah setempat mengumumkan pengetatan perbatasan. Penerbangan hanya diperbolehkan untuk memulangkan wisatawan.
Kejadian ini berhasil membuat staf bandara panik karena mereka tengah menunggu kedatangan dua penerbangan komersial. Karena tidak dapat mendarat, kedua pesawat tersebut dilaporkan mendarat darurat di kota-kota lain.
Guayaquil sendiri merupakan salah satu kota di Ekuador yang terkena dampak virus Corona yang cukup parah dengan jumlah mencapai lebih dari 4.000 kasus. Ratusan mayat tergeletak di pinggir jalan tanpa ada penanganan khusus. Pihak pengelola kamar mayat pun sudah sangat kewalahan menghadapi korban yang terus berjatuhan.
Menurut Jorge Wated, pemimpin tim kepolisian dan militer yang dibentuk khusus untuk menangani kekacauan di Ekuador akibat pandemi virus Corona, menyatakan jika pandemi seperti bom yang baru meledak dan menghantam warga dalam kerumunan.
Baca Juga: Aneh! Ibu Hamil Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Padahal Tidak Pernah Pergi ke Red Zone
#Ecuador | Citizens have posted this photo on their social media accounts. A person who died from #COVID19 is in the middle of an avenue in Guayaquil. The banner says: "We have called 911 and there is no help!" Users insist that burial services are collapsed. #Coronavirus pic.twitter.com/iY27iSLtM5
— teleSUR English (@telesurenglish) April 4, 2020
Hingga saat ini, ada sekitar 800 mayat yang dievakuasi dari rumah sakit dan rumah warga. Meski tidak disebutkan penyebabnya, namun Wated menduga jumlah kematian akibat pandemi virus Corona lebih besar dari data yang diumumkan pemerintah.
Di media sosial, warga ramai-ramai memposting video atau foto mayat-mayat yang ditelantarkan di rumah dan pinggir jalan hingga berhari-hari. Beberapa dari mayat tersebut bahkan hanya diberi kardus untuk membungkusnya.
Baca Juga: Miris! Bukan Menghindar, Warga Ramai-Ramai Nonton Pasien Corona di RSUD Tasikmalaya
Warga Guayaquil mendesak pihak otoritas terkait untuk segera mengevakuasi dan mengubur anggota keluarga mereka yang meninggal akibat virus Corona.