Gara-Gara Kasus Narkoba, Pelajar Ini Mendapat Pengawalan Ketat dari Polisi Ketika Mengikuti Proses UNBK
08 April 2019 by Amadeus BimaMakanya jangan coba-coba dengan narkoba
Beberapa hari terakhir ini, para pelajar tingkatan SMK, SMA, dan MA di Indonesia tengah mengadakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Untuk menjamin keamanan dan mencegah adanya kecurangan, ujian ini diawasi oleh guru-guru yang profesional. Mereka akan memastikan semua murid tidak berbuat curang saat menjawab soal-soal ujian. Namun, ada hal unik yang terjadi di SMKN 1 Bangkalan, Madura.
Salah seorang pelajar yang berinisial FD (18), tidak hanya diawasi oleh guru, tapi juga dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Penyebabnya adalah karena siswa jurusan perhotelan ini, tengah tersandung kasus peredaran, dan penyalahgunaan narkoba. Serem banget kan kerjaan sambilannya. Saat mengikuti UNBK, FD dijemput oleh dua orang polisi, dan saat ujian juga dikawal oleh petugas di depan pintu ruangan.
Negara menjamin FD tetap bisa mengikuti ujian, tapi tidak mau dia kabur. Makanya polisi diminta untuk mengawasi dia. FD memang cukup "greget" untuk pelajar seusianya. Dia nekat mengonsumsi obat-obatan terlarang bersama temannya di dalam rumah Jalan Jokotole, Kelurahan Kraton, Rabu, 23 Januari 2019. Dia diamankan langsung oleh Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Bangkalan.
Qurrotu Aini selaku Kepsek SMKN 1 Bangkalan, tak menyangka siswanya itu akan terjerat kasus narkoba. Soalnya, dia tidak memperlihatkan gejala seperti itu di sekolahan. FD bisa dibilang siswa yang rajin bersekolah dan jarang berbuat onar di sekolah. Meski terkejut dengan penangkapan terhadap FD, mereka tetap mengupayakan FD mendapatkan hak-haknya sebagai seorang pelajar.
Tapi, dia tidak bisa memastikan FD akan lulus 100% atau tidak. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penilaian kelulusan seorang murid. Mulai dari hasil UNBK itu sendiri, kelakuan murid sehari-hari di sekolah dan juga hasil rapat dewan guru. Mengingat kasus yang dialami oleh FD ini cukup berat hukumannya.
Ketentuannya, nilai keseharian sebesar 60 persen, dan 40 persen nilai UNBK. Meskipun nilainya bagus, tapi hasil rapat dewan guru tidak meluluskan, ya tetap tidak lulus," paparnya.
Aini mengatakan bahwa selama ini pihak sekolah terus mensosialisasikan bahaya narkoba kepada para murid-muridnya. Mereka sudah bekerja sama dengan kepolisian, Dinas Kesehatan, dan RSUD Syamrabu Bangkalan. Sekolah juga melarang setiap siswa untuk merokok dan kalau ketahuan akan diskors selama seminggu.
Tapi, tetap saja peraturan di sekolah itu tak menjamin murid tak melakukannya di luar sekolah. Pihak SMKN 1 Bangkalan hanya berharap kasus ini tak akan terulang lagi di sekolah mereka ataupun di sekolah lain.
Serem juga sih ya melihat peredaran narkoba sekarang ini yang sudah menjangkau para pelajar. Semoga negara semakin tegas memberantas para pengedar dan bandar narkoba ini, ya. Kamu juga wajib waspada dan jangan sampai terjerumus ke dalam narkoba kalau tidak mau kehidupanmu berakhir sia-sia. Mending makan Indomie aja deh daripada make narkoba.