Gadis Penjual Cilok Jadi Korban Teror Alat Kelamin, Netizen: Siram Air Panas Biar Jadi Sosis

teror alat kelamin
teror alat kelamin | news.detik.com

Awalnya disangka mau beli cilok

Seorang wanita di Pasuruan, Jawa Timur menjadi korban aksi cabul yang dilakukan oleh seorang pria pengendara mobil. Pria tersebut sengaja memamerkan kemaluannya kepada korban. Korban yang masih berusia 22 tahun tersebut menceritakan pengalaman tak menyenangkan yang ia alami lewat media sosial Facebook.

Berawal saat pelaku menghentikan mobil di depan gerobak cilok milik ayah korban, lalu pelaku mulai memainkan alat kelaminnya. Korban yang sempat bingung dan tak berani berbuat apa-apa itu langsung mengambil ponsel untuk memfoto mobil dan plat nomor pelaku saat meninggalkan lokasi kejadian.

1.

Curhat di media sosial

teror alat kelamin
Curhatan korban pamer kemaluan | news.detik.com

Korban eksibhisionis pamer kelamin di Pasuruan, Jawa Timur menuliskan pengalaman buruknya di media sosial Facebook. Korban berinisial T itu menjelaskan jika peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat (29/11/19) lalu saat ia menunggu gerobak cilok milik sang ayah bersama ibu dan adiknya.

Baca juga: Shalfa Sempat Trauma, Malu Sekolah hingga Lakukan Tes Keperawanan

"Maaf melenceng, ati2 bagi MBK. Jaman sak iki Akeh wong (sekarang banyak orang) GK bener. Kejadian barusan ada mobil Avanza putih berhenti Dpn dagangan bapakku posisi jalan sepi banyak orang Jum'at. Mobil tersebut diem cukup lama di dpn daganganku saya pikir mau beli. Ternyata dia orang GK bener nunjukkin KEMALUANNYA dibuat mainan," tulis korban dalam akun Facebook miliknya dilansir dari Detik.com.

Curhatannya itu menuai respon dari para netizen yang ikut geram dengan aksi pria cabul tersebut.

"Gak usah takut Mbak, pean (anda) ambil air panas siram pas **ne ben (agar) mateng koyok (seperti) sosis," tulis netizen.

2.

Sempat dikira mau membeli cilok

teror alat kelamin
Lokasi kejadian pamer kelamin | news.detik.com

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (29/11/19) minggu lalu ini di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kota Pasuruan. Saat itu, korban ditemani ibu dan adiknya diminta sang ayah untuk menjaga gerobak cilok karena hendak menunaikan salat Jumat.

Tak berapa lama, datanglah mobil Toyota Avanza yang mendekati gerobak ciloknya. Diluar dugaan, pelaku membuka jendela mobil bagian depan sembari memainkan kemaluannya.

Baca juga: Kena Razia Petugas, Pengemis Tajir Ini Kedapatan Simpan Uang Rp194,5 Juta di Tasnya

"Anak saya sedang jagain dagangan. Kata anak saya, tiba-tiba ada mobil Avanza putih berhenti. Awalnya berhenti agak jauh. Kemudian mendekat pas di depan sini. Ia lalu membuka jendela mobil dan memainkan kemaluannya," terang M, ayah korban.

Sementara itu, korban mengatakan jika dirinya tak menyangka jika pelaku akan menunjukkan kelaminnya. T awalnya mengira jika korban akan mampir membeli cilok dagangannya.

"Saya menunggu dagangan karena bapak sedang salat Jumat. Lalu ada mobil Toyota putih parkir di depan. Saya sempat mengira akan beli. Tapi ternyata hanya berhenti," kata korban di rumahnya, Sabtu (30/11/2019).

3.

Berhenti selama 30 menit

teror alat kelamin
Lokasi kejadian | news.detik.com

Usai membuka pintu jendela, pelaku berhenti cukup lama sambil memainkan kemaluannya. Menurut pengakuan korban, pelaku berhenti dan memainkan kemaluannya selama 30 menit. T yang sedang duduk bersama sang ibu meminta ibunya untuk tak melihat ke arah mobil pelaku.

Baca juga: Diduga Korban Salah Tangkap, Pria di Makassar Dianiaya Polisi

"Sekitar 30 menit dia memainkan kemaluannya di dalam mobil. Saat orang-orang pulang salat Jumat, dia menutup kacanya dan pergi. Saya lalu memfoto kendaraannya," jelas korban.

Disampaikan ayah korban, T awalnya ingin memvideo aksi pria tersebut, namun ia sendiri takut jika pelaku bereaksi. Korban hanya bisa memfoto mobil pelaku yang memperlihatkan plat nomor mobil Avanza putih tersebut.

"Tadi mau divideo. Tapi anak saya takut. Akhirnya saat ia pergi difoto. Lalu dimasukkan internet (diunggah)," terang M.

Artikel Lainnya

Aksi pamer kelamin akhir-akhir semakin marak terjadi di masyarakat. Korbannya mayoritas adalah kaum perempuan. Untuk itu, pihak kepolisian sendiri menghimbau kepada masyarakat untuk melaporkan apabila mengalami kejadian yang sama agar pelaku bisa segera diringkus.

Tags :