Fakta Baru, Kasus Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Sulsel!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Bukannya didampingi dan dinasihati, korban malah dianiaya sampai tewas

Keperawanan memang dianggap sakral bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi bagi mereka yang teguh memegang prinsip-prinsip dan adat tertentu. Hilangnya keperawanan bisa dianggap sebagai sesuatu yang sangat memalukan.

Seperti yang dialami oleh gadis malang asal Sulawesi ini, jujur karena sudah tidak perawan kepada keluarganya, ia berakhir dianiaya hingga tewas.

Baca Juga : Sadis! ABG Ini Bunuh Bocah 5 Tahun Usai Terinspirasi Film, Pelaku Tulis "Keep Calm and Give Me Torture"

ilustrasi
ilustrasi penganiayaan | mediapelangi.com

Sebagaimana dikutip dari VIVAnews.com pada Selasa (12/5/2020), nasib nahas dialami oleh Rosmini (16) yang merupakan warga Katabung, Desa Pattaneteang, Tompo Bulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kepada keluarganya ia mengaku sudah tidak perawan lantaran telah berhubungan badan dengan kekasihnya. Namun karena tidak terima dengan hal tersebut, pihak keluarga marah hingga menganiaya korban sampai tewas pada Sabtu (9/5/2020).

Pelaku Melakukan Pemberontakan Ketika Ditangkap

Setelah mendapatkan laporan itu, polisi lantas bergerak cepat untuk menangkap para pelaku yang berjumlah sembilan orang tersebut. Mereka merupakan orang tua korban, lima saudara kandung dan juga dua orang kakak ipar.

Bahkan ketika upaya penangkapan dilakukan, satu keluarga itu malah melakukan penyanderaan terhadap tiga orang tetangga yang awalnya mendatangi rumah pelaku untuk meminta penjelasan tentang kematian korban. Salah satu warga yang disandera adalah Usman (45) yang merupakan kekasih dari Rosmini.

ilustrasi
(Tangkapan layar) para pelaku memberontak ketika ditangkap polisi | YouTube.com

Saat dilakukan penangkapan polisi juga sempat mengalami kesulitan karena para pelaku berusaha melawan dan memberontak ketika akan dibawa ke kantor polisi. Namun akhirnya sembilan orang itu berhasil diringkus dengan mengerahkan personel yang bersenjata. Mereka pun dibawa ke Mapolres Bentaeng.

Polisi pertama kali menangkap Rahman yang merupakan kakak tertua dari korban. Lalu menangkap anak keempat yang bernama Surianto dan disusul oleh ayah korban yang bernama Darwis lalu ibu korban. Terakhir, polisi juga mengamankan para tersangka lain yang merupakan kakak kandung dan kakak ipar korban.

Baca Juga : Kisah Ironis Remaja yang Curhat di Media Sosial Sebelum Meregang Nyawa

(Tangkapan layar) Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri
(Tangkapan layar) Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri | YouTube.com

Para Pelaku Malu Karena Korban Sudah Tidak Perawan

Motif pembunuhan itu dilakukan karena para pelaku merasa malu dan marah setelah mengetahui korban sudah tidak perawan lagi.

Keluarga ini malu, kalau saudaranya telah melakukan hubungan badan, sehingga terjadi pembunuhan terhadap korban. Hasil pemeriksaan awal, eksekutor ada dua, anak pertama bernama Rahman dan Surianto anak keempat, ungkap Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri.

Saudara kandung malu karena adiknya telah berbuat asusila.

Baca Juga : Loncat dari Gedung karena Cinta Ditolak, Pria Ini Malah Dimarahi Wanita Setelah Gagal Bunuh Diri

Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap sembilan orang tersebut, akhirnya polisi menetapkan dua orang tersangka yaitu Rahman dan Surianto yang merupakan kakak korban.

Rahman mengaku menyesal telah membunuh adiknya sendiri, sedangkan Surianto mengatakan bahwa dirinya membunuh sang adik bersama Rahman dengan menggunakan parang.

Artikel Lainnya

Selain mereka, tujuh tersangka lain masih diperiksa oleh polisi. Mereka juga menjalani tes kejiwaan oleh psikiater RSUD Anwar Makkatatu, Bentaeng. AKBP Wawan Sumantri mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tersangka.

Tags :